Ayat bacaan : Roma 10:16-21; Yesaya 65:1
“Tetapi aku bertanya: Adakah Israel menanggapnya? Pertama-tama Musa berkata: "Aku menjadikan kamu cemburu terhadap orang-orang yang bukan umat dan membangkitkan amarahmu terhadap bangsa yang bebal” (Roma 10:19).
Anda pernah jatuh cinta? Mulai dari cinta monyet sampai cinta berat? So pasti! Sebab setiap orang normal yang sudah akil balik akan merasakan keanehan pertama kali yang disebut dengan cinta. Dan katanya, apabila seorang jatuh cinta, pasti dibarengi perasaan cemburu. Sehingga ada ungkapan: cinta tanpa cemburu ibarat sayur kurang garam.
Cemburu itu sah-sah saja bila takarannya tidak melampaui batas. Dengan cemburu percintaan akan semakin mesra. Tetapi cemburu yang berlebihan akan berbahaya, sehingga ada orang rela minum obat serangga.
Alkitab juga menyebut-nyebut tentang cemburu, di mana Tuhan sengaja membuat bangsa Israel cemburu dengan jalan menyelamatkan bangsa-bangsa lain yang bukan umat pilihan Tuhan. Dan Tuhan telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Dia. Tuhan telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Dia. Tujuan-Nya hanya satu: agar bangsa Israel umat pilihan Allah merasa cemburu terhadap bangsa lain dan pada akhirnya mereka datang kembali kepada Tuhan. Nabi Yesaya yang sangat diurapi Tuhan berkata dengan terus terang, “Aku telah berkenan memberi petunjuk kepada orang yang tidak menanyakan Aku; Aku telah berkenan ditemukan oleh orang yang tidak mencari Aku. Aku telah berkata: "Ini Aku, ini Aku!" kepada bangsa yang tidak memanggil nama-Ku” (Yesaya 65:1).
Bagaimana kita menerapkan cemburu yang benar dalam kehidupan rohani kita? Kita harus cemburu dengan orang yang tadinya belum bertobat, tetapi setelah beberapa tahun rohaninya lebih maju dari pada kita. Kita harus cemburu dengan orang yang tadinya tidak dekat dengan Tuhan, tetapi sekarang dia rasanya kok dekat sekali dengan Tuhan. Kecemburuan kita bukan untuk menghancurkan dia, tetapi kecemburuan kita untuk memacu agar kita dapat berlomba dengan dia dalam hal-hal yang rohani. Seperti Rasul Paulus berkata, “Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus” (2 Korintus 11:2).
Renungan:
Kalau Anda belum cemburu, sekarang saatnya untuk belajar cemburu dengan benar. Kalau Anda melihat rekan Anda yang baru bertobat tetapi kehidupan rohaninya berhasil, Anda patut cemburu, dalam arti rohani Anda dipacu untuk lebih dewasa lagi.
Cemburu adalah bumbu cinta.
No comments:
Post a Comment