Ayat bacaan : 1 Korintus 4:6-21; Yesaya 2:17
“…… Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri …….” (1 Korintus 4:6)
Dunia pernah dikejutkan dengan serangan brutal para teroris yang menghancurkan gedung kembar WTC di New York, Amerika Serikat dan gedung Departemen Pertahanan Amerika AS Pentagon (11 September 2001). Gedung WTC yang tingginya 417 m, terdiri dari 110 itu akhirnya runtuh setelah dua pesawat komersial yang dibajak sengaja ditabrakkan di gedung itu oleh para teroris.
Negara AS yang dikenal sebagai negara dengan tingkat keamanan yang cukup tinggi bagi para investor, dengan kejadian ini agaknya perlu diralat lagi pernyataan itu.
Kita tahu bahwa Amerika Serikat adalah negara dengan penduduk mayoritas beragama Kristen, meskipun tidak semuanya telah lahir kembali. Tetapi kita tahu bahwa kejahatan yang paling banyak juga terjadi di negara ini. Kebebasan yang terlalu bebas menjadikan negara ini kebablasan dalam segala hal. Kasih karunia Allah dan dosa sama besarnya. Pendeta dan nabi palsu sama banyaknya.
Bukan bermaksud menghakimi, namun bangunan tinggi merupakan simbol dari kesombongan dan pemberontakan. Alkitab menyebutkan tentang menara Babel yang dibangun oleh anak-anak manusia dalam Kejadian 11:1-9. Mereka berkeinginan membangun menara yang tingginya mencapai langit. Anda ingat dengan Lucifer, si pemimpin paduan suara surgawi? Cita-citanya disebutkan Alkitab, “Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: AKU HENDAK NAIK KE LANGIT, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara” (Yesaya 14:13). Lucifer mencoba menyamai Allah dengan mencoba mendaki ke langit. Itulah kesombongan dan pemberontakan yang terang-terangan.
Ada banyak contoh manusia yang mencoba mendaki ke langit. Mereka adalah orang-orang yang sombong. Mereka tidak menghargai kedaulatan Allah. Dengan bermodalkan uang yang cuma milyaran itu ia berjalan bak seorang raja yang harus dihormati. Dengan bermodalkan gelar dan jabatan yang didapat melalui kolusi itu ia memaksa bawahannya bersujud di hadapannya.
Renungan:
Biarlah semua orang berjalan dengan mendongakkan kepalanya, tetapi kita berjalan sambil menunduk, sebab kita tahu bahwa kita adalah manusia yang hidup karena kasih karunia Allah.
Kesombongan sama seperti melakukan bunuh diri rohani.
No comments:
Post a Comment