Ayat bacaan : 2 Korintus 9:6-9; Mazmur 126:5
“Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita” (2 Korintus 9:7).
Sudah menjadi kebiasaan bagi gereja untuk mengedarkan persembahan pada setiap kebaktian. Suatu hari, sebagaimana biasanya di sebuah kebaktian diedarkan persembahan dan seorang gadis kecil yang lumpuh juga memberikan persembahan. Ia melepaskan cincin emasnya dan memasukkan ke dalam kantong persembahan. Rupanya pendetanya memperhatikan. Seusai kebaktian si pendeta menghampiri anak kecil yang kelihatannya sederhana sekali.
Tidak ada tanda-tanda bahwa dia adalah anak orang kaya. Tetapi mengapa ia mengorbankan cincin emasnya? “Anakku, aku melihat apa yang kau lakukan. Jemaat sudah banyak memberikan persembahan. Kau tidak perlu mengorbankan cincinmu yang pasti sangat berharga bagimu itu, karena itu kami mau mengembalikan lagi kepadamu,” kata pendeta itu sambil menyodorkan cincin tersebut. Gadis kecil ini menggelengkan kepalanya sambil berkata, “Bapak tidak mengerti. Saya tidak memberikan cincin ini kepada Pak Pendeta, tetapi pada Tuhan.” Saudara, kisah ini menyingkapkan fakta bahwa tidak semua orang Kristen mempunyai motivasi yang tulus dalam memberikan persembahan. Mereka terbelenggu dengan liturgi. Apa yang mereka lakukan akhirnya sekedar kebiasaan yang harus dilakukan.
Kalau hati kita mau terbuka, sebenarnya Allah memperhatikan setiap detail tata cara peribadahan kita. Anda ingat dengan janda miskin yang memasukkan dua peser ke dalam peti persembahan (Lukas 21:1-4)? Siapa bilang Tuhan tidak lihat? Siapa bilang Tuhan tidak pedulikan? Siapa bilang itu cuma sekadar liturgi? Apa yang kita lakukan diperhatikan dan dicatat Tuhan. Tuhan tidak senang dengan umat-Nya yang memberikan hartanya dengan berat hati. Berikanlah dengan kerelaan dan tulus hati! Alkitab berkata, “Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai” (Mazmur 126:5). Setiap taburan akan menghasilkan tuaian. Kalau Anda memberikan harta Anda kepada Tuhan atau kepada siapa saja yang membutuhkan, Anda akan menuainya. Percayalah bahwa hukum tabur tuai itu berlaku bagi kita semua.
Renungan:
Berikanlah kepada Tuhan dengan sukacita. Anda memberikan persembahan di gereja tidaklah diberikan kepada pendeta, tetapi kepada Tuhan. Karena itu berikanlah uang Anda sambil disertai kebanggaan bahwa Anda dilayakkan memberikan persembahan itu kepada Tuhan.
Persembahan yang berkenan bukanlah ditentukan oleh besarnya nilai uang, tetapi besarnya sukacita si pemberi.
No comments:
Post a Comment