Thursday, January 29, 2015

Dosa Itu Progresif


Ayat bacaan : 2 Korintus 11:1-6; Yesaya 30:1 

“Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya”
(2 Korintus 11:3).

Dosa itu memperdaya (Ibrani 3:13). Salah satu sifat dosa adalah progresif berkembang semakin dalam. Orang yang “berbahagia” menurut Mazmur 1:1 adalah orang yang: (1). tidak berjalan; (2). tidak berdiri; (3). tidak duduk. Perhatikan tingkatannya atau nilai progresifnya. Kejatuhan Hawa adalah sebagai berikut: (1). mendengar dusta si ular; (2). mempercayai dusta itu; dan (3). melakukannya. Kejatuhan Petrus adalah sebagai berikut: (1). meninggalkan Tuhan; (2). bergaul dengan musuh; kemudian (3). menyangkali Tuhan; (4). lalu bersumpah palsu; dan (5) akhirnya ia mengutuki dan menghujat.

Sebelum Lot memilih Sodom sebagai tempat kediamannya, ia biasa berkemah menghadap kota Sodom, jadi tidak langsung pindah ke sana. Ini juga bersifat progresif. Sama seperti anak terhilang yang dikatakan “pergi ke negeri yang jauh”, yang menggambarkan sifat dosa yang progresif. Pesta pora adalah langkah pertama sebelum akhirnya terlibat dalam mabuk-mabukan. Iseng ke diskotik adalah langkah awal sebelum terlibat dalam narkoba. Melalaikan ibadah doa malam akan berlanjut dengan absennya di pemahaman Alkitab dan ibadah Minggu. Begitu juga dengan iri hati yang berlanjut dengan kebencian, dan akhirnya pembunuhan.

Anda jangan tertipu dengan dosa. Dosa itu ibarat anak harimau yang lucu untuk ditimang-timang. Namun beberapa tahun kemudian ia dapat memangsa Anda! Kalau Anda tahu akan bahayanya dosa, Anda akan menjauhi dan tidak mencoba-coba. Berapa banyak orang Kristen yang terjerat dosa yang mulanya hanya iseng saja. Firman Tuhan berkata, “Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa mereka bertambah-tambah” (Yesaya 30:1).

Renungan: 
Selama Anda hidup benar, Setan tidak akan jemu memperdaya Anda. Ia tidak kenal lelah untuk memberikan umpan kepada Anda sampai Anda melahap umpan yang diberikan. Membereskan langkah awal jauh lebih mudah sebelum dosa itu semakin berkembang!

Sayang, banyak orang Kristen yang baru menyadari setelah dosanya mencapai stadium akhir.

No comments:

Post a Comment