Ayat bacaan : 2 Korintus 8:1-7; Mazmur 97:11
"Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus."
(2 Korintus 8:4)
Hidup di tengah dunia yang penuh krisis sangat sulit untuk memberi. Mungkin kita akan berpikir dua kali lipat untuk membagikan berkat jasmani kepada orang lain. Kalaupun kita memberi itupun karena kebutuhan kita sudah terpenuhi bahkan berkelimpahan. Tidak demikian halnya dengan jemaat di Makedonia. Mereka bukanlah orang-orang kaya dan memiliki banyak harta, tetapi mereka sedang mengalami pencobaan berat, penderitaan, dan kemiskinan (ayat 2). Walaupun demikian, mereka memiliki hati yang penuh dengan kasih. Mereka bisa memberi dengan sukacita yang melimpah. Bahkan Alkitab mencatat bahwa mereka sendirilah yang berinisiatif memberi dengan kesungguhan hati, yaitu dengan cara mendesak agar mereka boleh mengambil bagian dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. Rasul Paulus sangat salut kepada jemaat di tempat ini dan ia menyebutkan bahwa kemurahan hati mereka adalah hasil dari kasih karunia Allah (ayat 1). Jadi hati mereka sudah dipenuhi dengan kasih Allah sehingga mereka berbuat demikian dan melakukannya dengan sukacita.
Hati mereka sudah melekat kepada Tuhan, sehingga dalam hal apapun mereka tetap mengutamakan Tuhan. Hati mereka sudah dikuasai Roh Kudus sehingga mereka dengan tidak berat hati memberi dengan sukacita. Masih ingat di benak kita tentang peristiwa seorang janda yang hanya memberi dua peser itupun dari kekurangannya yang nilainya jauh lebih besar dari pada persembahan seorang yang kaya dari kelimpahannya (Baca: Markus 12:41-44).
Dari peristiwa itu, Tuhan memandang bahwa janda ini memberi lebih banyak dari pada yang lainnya, termasuk orang-orang kaya sekalipun. Saudara, terkadang kita merasa sudah banyak memberi buat pekerjaan Tuhan. Mungkin kita berkata, saya sudah membantu pekerjaan pembangunan gereja, saya sudah memberi persembahan seratus ribu tiap bulan, atau saya sudah memberikan barang-barang saya yang tidak berguna bagi orang lain. Itu semuanya baik. Ada yang jauh lebih baik nilainya, yaitu jika kita bisa memberi dari kekurangan kita, yaitu dari hati yang tulus di hadapan Tuhan sehingga berapapun nilainya atau apapun yang kita berikan kepada Tuhan kita tidak menjadi sombong atau tinggi hati.
Renungan:
Firman Tuhan berkata, "Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati" (Mazmur 97:11). Firman Tuhan ini akan benar-benar tergenapi dalam kehidupan orang-orang yang tulus hati. Amin.
Memberi dengan tulus hati pasti mendatangkan sukacita surgawi.
No comments:
Post a Comment