Wednesday, February 18, 2015

Kembali Ke Kubangannya


Ayat bacaan : Galatia 4:1-11; Yesaya 64:6 

“Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya ?” 
(Galatia 4:9)

Seorang pelatih sirkus mendandani seekor babi. Babi itu dikenakan kain sarung yang bagus, hem berwarna putih dan jas berwarna hitam. Di lehernya dikenakan dasi kupu-kupu dan di kepalanya bertengger sebuah topi bertuliskan “Olimpiade” dan memanggul sebuah bendera layaknya peserta sebuah kontingen. Babi itu dituntun oleh pelatihnya dan berjalan di atas pentas, para penonton bersorak gembira dan berdecak kagum melihat penampilan babi tersebut, sebab tingkah laku babi itu mirip dengan manusia. Selesai pertunjukan, babi tersebut kembali ke belakang pentas dan di situ ada genangan air yang berlumpur. Walaupun sudah didandani, namanya babi tetap babi. Tabiat lamanya tetap ada.

Tanpa membuka baju langsung nyebur ke dalam kubangan. Ilustrasi ini menggambarkan bagaimana orang Kristen yang sudah diampuni dosanya, disucikan hidupnya, tetapi masih kembali kepada kehidupan lama. Bukankah kita ini tadinya sudah rusak karena dosa? Hidup manusia tidak ada harganya di hadapan Allah. Bahkan kebaikan manusia dianggap seperti kain kotor (Yesaya 64:6). Tetapi karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal sehingga barang siapa percaya kepada-Nya tidak binasa (Yohanes 3:16). Berarti melalui Yesus kita diperdamaikan kembali dengan Allah.

Ibaratnya kita ini didandani kembali sehingga menjadi layak di hadapan Allah. Setelah kita menjadi bersih, harum, dan wangi di hadapan Allah masakan kita kembali nyemplung ke lumpur dosa? Banyak orang menyia-nyiakan kasih karunia Allah. Mereka yang tadinya hidupnya bergelimang dengan dosa, jauh dari Allah, bahkan menyembah illah-illah lain sekarang diangkat, disucikan, dan dikuduskan oleh Allah. Setelah menjadi anak Allah masakan kembali kepada kehidupan lama? Mereka tidak menyadari kalau hidupnya sudah dimerdekakan dari perhambaan dosa, tetapi mereka memperhambakan diri lagi kepadanya. Rasul Paulus menegur jemaat Tuhan di Galatia, sebab mereka tidak menyadari bahwa mereka adalah ahli waris kerajaan Allah. Rasul Petrus lebih keras lagi menegur orang-orang yang sudah menerima kasih karunia Allah tetapi menyia-nyiakannya. Petrus menyamakan mereka dengan hewan (2 Petrus 2:12). Petrus juga berkata, “Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya" (2 Petrus 2:22).

Renungan: 
Janganlah kita seperti Esau yang menjual hak kesulungan. Apabila sudah lewat, kita tidak dapat mengambil kembali walaupun dengan mencucurkan air mata darah. 

Anugerah Allah adalah harta yang terbesar.

No comments:

Post a Comment