Monday, February 2, 2015

Strategi Setan Vs Strategi Allah


Ayat bacaan : 2 Korintus 12:7-10; Ayub 42:12-17 

“Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri” (2 Korintus 12:7).

Allah tidak hanya berkuasa dalam segala keadaan, tetapi Ia juga Allah yang “cerdik” dalam strategi. Setan yang licik dalam segala segi, dibuat mati kutu oleh strategi Allah. Kita tidak bicara tentang olah raga atau militer, tetapi lebih dari itu. Mengapa saya katakan bahwa strategi Allah jauh lebih unggul dari strategi Setan? Sejarah menyatakan demikian. Saya berikan contoh.

Pertama, kasus Ayub. Setan mempunyai strategi untuk menjatuhkan Ayub dengan meminta Allah untuk mengizinkan dia membuat Ayub menderita. Setan mempunyai tujuan supaya Ayub jatuh dan mengumpati Allah! Bukannya umpatan yang keluar dari mulut Ayub, malahan pujian kepada Allah. Pada akhir hidupnya, Allah memberkati Ayub dua kali lipat! Berkat “jasa” Setan inilah Ayub malahan mendapatkan berkat ganda.

Kedua, kasus Yudas. Siapa yang memprovokasi Yudas semua orang tahu…. Setan! Tetapi melalui Yudas, Anak Manusia memang disalibkan. Apakah penyaliban Yesus merupakan bagian dari rencana Setan? Ya! Tetapi Allah membalikkan semuanya sehingga kematian Kristus justru merupakan penggenapan dari rencana Allah bagi keselamatan manusia. Apa yang dianggap kemenangan bagi Setan, justru merupakan kekalahan. Ketiga, kasus Paulus. Setan memberikan duri dalam daging Paulus. Saya tidak bermaksud memperdebatkan apakah arti “duri” itu, tetapi yang pasti duri tersebut adalah penderitaan. Maksud Setan supaya Paulus kecewa kepada Tuhan dan membuatnya meragukan firman-Nya. Tetapi Allah mempunyai strategi lain. Justru di dalam kelemahan dan penderitaan itu kuasa Allah semakin sempurna. Duri itu juga merupakan “pengingat” supaya Paulus tidak sombong dengan pengalamannya diangkat ke Firdaus. Di dalam penderitaan, kuasa Allah semakin dinyatakan. Tidakkah di antara kita yang memahami rahasia Allah ini?

Renungan: 
Kalau Anda menderita karena berbuat dosa, Anda akan sengsara. Tetapi kalau penderitaan itu karena Anda melakukan kebenaran, kuasa Allah akan semakin sempurna dalam hidup Anda. Coba gantilah doa Anda dengan berkata, “Tuhan, jangan ambil penderitaan ini dari hidupku, melainkan nyatakan kesempurnaan kekuatan-Mu dalam hidupku.”

Penderitaan adalah kunci kepada kekuatan Allah.

No comments:

Post a Comment