Thursday, April 23, 2015

Allah Turut Bekerja


Ayat bacaan : Filipi 1:12-17; Yesaya 63:7

”Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil” (Filipi 1:12).

Ketika menulis surat untuk jemaat di Filipi, rasul Paulus sedang berada di dalam penjara. Rasul Paulus dipenjara bukan karena mencuri atau berbuat kejahatan yang lainnya, tetapi dia dipenjara sebagai akibat dari tindakannya yang dengan berani memberitakan Injil. Seberapa banyak orang tidak bisa memahami apa yang sedang terjadi di dalam hidupnya dengan baik.

Ketika usaha goncang, rumah tangga berantakan, atau berbagai macam kesulitan mendatanginya, mereka mulai bersungut-sungut, memberontak, putus asa dan menyalahkan Tuhan. Padahal seringkali semua masalah itu datang karena kesalahan dan dosa yang terselip di dalam hidup kita. Kalaupun masalah dan kesulitan itu datang bukan karena dosa kita, sebenarnya bagi kita juga tidak ada alasan untuk menyalahkan Tuhan. Rasul Paulus adalah teladan yang baik. Pada saat dia tertimpa masalah dan bahkan harus dimasukkan ke dalam penjara, bukan karena dosa tetapi karena kebenaran, ternyata rasul Paulus tidak bersikap salah. Dia tidak bersungut-sungut, mengeluh dan juga tidak pernah berpikir bahwa Allah membiarkannya, atau Allah bertindak jahat kepadanya.

Sebaliknya, ketika di dalam penjara rasul Paulus bisa mengucap syukur dan bersukacita. Ketika jemaat mulai gelisah melihat masalah yang menimpanya, rasul Paulus justru mengucapkan perkataan-perkataan yang menguatkan dan membangun iman jemaat. Mengapa rasul Paulus bisa bersikap demikian? Jawabannya sederhana, yaitu karena rasul Paulus mengerti rencana Tuhan. Dari teks Filipi 1:12 tersebut di atas jelas rasul Paulus mengerti bahwa dalam kondisi yang buruk tersebut Allah turut bekerja. Si jahat mereka-reka keadaan yang buruk, tetapi jika kita mengasihi Tuhan maka Tuhan sanggup mereka-reka keadaan buruk tersebut menjadi sesuatu yang baik bagi kita dan mendatangkan kemuliaan bagi Tuhan. Penjara justru membuka pintu untuk Injil diberitakan dengan lebih hebat.

Renungan: 
Apakah ada kondisi kurang baik yang menimpa Anda? Bagaimana sikap Anda ketika mengalami keadaan yang menurut Anda kurang menyenangkan? Tinggallah dalam hadirat-Nya senantiasa, maka Anda akan tahan menghadapi keadaan yang buruk sekalipun.

Mata jasmani melihat 100 meter, mata rohani melihat tanpa batas.

No comments:

Post a Comment