Ayat bacaan : Filipi 1:9-11; Ulangan 30:19
“Sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus” (Filipi 1:10).
Belanja di pasar loak atau pasar dadakan yang menawarkan harga di bawah standar tentunya membuat kita, terutama kaum ibu yang mempunyai hobi belanja, mempunyai keasyikan sendiri. Bahkan ada beberapa ibu yang suka pergi ke pasar atau toko harganya bisa dinego, daripada ke plaza yang harganya sudah paten. Mungkin ada kenikmatan sendiri saat tawar-menawar barang, meskipun tawaran yang diajukan ibu-ibu membuat para suami yang menemaninya menjadi “bergidik”. Sebab tidak jarang ibu-ibu menawar barang dengan “jurus tega”.
Tetapi jangan salahkan para pedagang kalau baju yang dibelinya kemarin, meskipun diembel-embeli merek luar negeri, eh sudah robek jahitannya. Ketelitian dan kejelian dalam memilih produk itulah yang memegang peranan penting. Saudara, saya ibaratkan dunia yang kita tempati itu dengan sebuah pasar raksasa di mana produk-produk yang ditawarkan ada yang baik, tetapi ada juga yang buruk, bahkan beracun. Di mana saja kita berada mata ini ditawari dengan berbagai pandangan yang baik maupun yang buruk. Di televisi kita juga disuguhi acara-acara yang mendidik sekaligus menjerumuskan.
Begitu juga dengan ajakan teman, ada yang baik tetapi juga ada yang jahat. Sekarang tergantung bagaimana kita peka terhadap produk yang baik maupun yang jahat, supaya kita dapat memilih produk yang baik. Kepekaan pancaindera rohani amat diperlukan. Alkitab berkata, “Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat” (Ibrani 5:14). Hanya orang dewasa dalam Kristus yang dapat membedakan yang baik dan yang jahat! Saudara, saya melihat bahwa orang Kristen zaman sekarang rajin beribadah, tetapi tidak mempunyai kepekaan terhadap hal-hal sekelilingnya. Mereka begitu mudah terbujuk untuk mengikuti hal-hal yang buruk, tetapi tidak disadarinya bahwa itu buruk. Cepat atau lambat kalau kita tidak memiliki kepekaan ini, kita akan masuk dalam perangkap yang dibuat iblis.
Renungan:
Orang yang dewasa di dalam Tuhan seharusnya memberikan bimbingan kepada mereka yang belum dewasa, sebab kalau tidak demikian anak-anak rohani akan mudah ditipu kerajaan kegelapan.
Orang Kristen yang pancainderanya tidak terlatih akan melahap racun yang disangkanya madu.
No comments:
Post a Comment