Ayat bacaan : Efesus 5:22-27; Mazmur 119:102
"Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh" (Efesus 5:22-23).
Setelah membaca ayat bacaan di atas, kita dapatkan hukum yang Alkitabiah dalam suatu kehidupan rumah tangga, yaitu suami adalah kepala isteri dan rumah tangga. Ini merupakan hirarki yang sudah Allah tetapkan kepada umat manusia, yaitu Allah-lah sebagai kepala jemaat, suami sebagai kepala dari isteri. Memang terkadang ayat ini sering disalahgunakan oleh kaum suami untuk menekan isteri dan berbuat seenaknya dalam kehidupan rumah tangga. Contohnya, ada banyak suami yang bertindak seenaknya memukul isteri karena mengganggap dia berhak melakukan apa saja terhadap istrinya. Atau ada suami yang menjadikan isterinya sebagai pembantu rumah tangga karena sang suami merasa bahwa itu adalah tanggung jawab isteri.
Saudara, maksud dari pernyataan bahwa "suami adalah kepala isteri" adalah suami bertindak sebagai kepala "sama seperti Kristus." Jadi suami sebagai kepala harus memiliki kasih sama seperti Yesus Kristus yang selalu bertindak berdasarkan kasih, karena Allah adalah kasih (1 Yohanes 4:8). Dalam hal ini, suami dalam mengambil kebijkasanaan atau keputusan harus berdasarkan kasih dan takut akan Tuhan. Di samping itu, dalam praktek kehidupan sehari-hari sering kita lihat hal yang sebaliknya terjadi, yaitu isteri bertindak sebagai kepala rumah tangga atau istri mau menyamai suami.
Para istri ini beranggapan bahwa dia tunduk kepada suami karena merupakan "penjajahan" bagi kaum wanita. Kebanyakan ini terjadi karena mereka dipengaruhi oleh "petunjuk-petunjuk lain" yang mengatakan bahwa isteri memiliki peran yang sama dengan suami, sehingga tidak jarang banyak rumah tangga yang menjadi kacau balau karena satu sama lain tidak bisa diatur. Ini merupakan sesuatu yang salah karena tidak sesuai dengan firman Tuhan.
Renungan:
Saudara, kita perlu memperhatikan setiap firman Allah sebagai hukum yang mutlak harus kita lakukan. Yang jelas aturan yang Allah berikan kepada kita adalah benar dan mendatangkan kebaikan bagi kehidupan rumah tangga. Kalau kita melakukan firman Tuhan ini dengan sungguh-sungguh maka tidak akan ada kehancuran rumah tangga, perselingkuhan atau perceraian antara suami istri. Kalau kita tidak menyimpang dari hukum Allah maka Tuhan pasti memberikan anugerah-Nya kepada kita dengan luar biasa. "Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku." (Mazmur 119:102)
Jangan coba menyimpang dari hukum Tuhan kalau tidak ingin rumah tangga Anda kacau.
No comments:
Post a Comment