Wednesday, April 8, 2015

Lakukanlah Bagianmu!


Ayat bacaan : Efesus 6:5-9; Pengkhotbah 9:10

“Dan kamu tuan-tuan, perbuatlah demikian juga terhadap mereka dan jauhkanlah ancaman. Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di sorga dan Ia tidak memandang muka” (Efesus 6:9).

Dalam hubungan antara majikan dan pembantu (baca: hamba) ada bagian masing-masing. Sering kita menemukan seorang pembantu dianiaya oleh majikannya. Beberapa waktu lalu, di koran diberitakan seorang majikan menyetrika pembantunya sehingga perkaranya sampai ke pengadilan dan si majikan harus meringkuk dalam penjara selama beberapa tahun akibat perbuatannya. Tetapi juga tidak jarang kita temukan seorang pembantu rumah tangga yang berbuat aneh-aneh karena majikannya seorang kristen. Mungkin dalam hatinya ia berkata, “Tidak mungkin majikanku marah karena mereka rajin ke gereja.” Kedua hal ini sama-sama tidak dikehendaki Tuhan, tetapi yang di kehendaki Tuhan adalah kita harus melakukan bagian kita.

Dalam dunia ini kedudukan orang tidak sama. Ada pemilik perusahaan dan ada karyawan, ada sopir ada penumpang, ada pendeta dan ada juga jemaat, ada sebagai penjual, ada juga sebagai pembeli, ada majikan ada juga hamba. Justru keberagaman inilah yang membuat indah dunia ini. Coba Anda bayangkan kalau semua penjual bakso, siapa yang beli? Kalau semua menjadi pendeta, siapa jemaatnya? Kalau semua menjadi tuan siapa yang menjadi hamba? Kalau semua menjadi hamba kepada siapa ia mengabdi kalau tidak ada majikan? Jadi yang terpenting bukan kedudukannya sebagai tuan atau hamba, tetapi apakah melalui status kedudukannya itu hidupnya mempermuliakan Tuhan ataukah tidak. Untuk menjadi hamba yang baik kita dapat meneladani Yosua. Sebagai hamba Musa ia sangat setia. Sebenarnya Yosua pun sama dengan hamba yang lain.

Kalau ia mau, ia dapat memberontak dan tidak setia kepada Musa saat mereka mengintai tanah Kanaan (Bilangan 13:17). Saat itu perbandingan yang setia dengan yang tidak setia adalah sepuluh berbanding dua. Tetapi Yosua tetap menunjukkan kualitasnya sebagai hamba yang setia. Dan akhirnya Tuhan pun memperhitungkan kesetiaannya dan dialah yang memimpin bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan. Dan sebaliknya Musa pun taat kepada Tuhan ketika Tuhan berfirman bahwa ia tidak akan masuk ke tanah Kanaan. Ia tidak berusaha memanipulasi firman Tuhan tetapi dengan rela hati ia menyerahkan kepemimpinan kepada hambanya, Yosua.

Renungan: 
Tuhan tidak memandang bulu. Kalau kita sebagai tuan kita harus mempertanggungjawabkan perbuatan kita sebagai tuan di hadapan Allah. Sebaliknya, kalau kita sebagai hamba, kita akan mempertanggungjawabkan perbuatan kita sebagai hamba.

Jadilah dirimu sendiri!

No comments:

Post a Comment