Ayat bacaan : Kolose 2:6, 7; Mazmur 127:1
”Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur”
(Kolose 2:6-7)
Tidak ada ceritanya orang membangun rumah dimulai dari atapnya kemudian temboknya baru setelah itu pondasinya. Niscaya sampai kapanpun rumah tersebut tidak akan bisa berdiri. Mengapa? Sebab dari mana kekuatan penyangga atap kalau bukan dari tembok yang terbuat dari batu bata atau semen. Mana mungkin bisa berdiri sebuah tembok tanpa pondasi atau mungkin juga tembok itu bisa berdiri tetapi bagaimana caranya membangun pondasi bila tidak dirobohkan terlebih dahulu tembok yang sudah berdiri itu tersebut.
Kekristenan disamakan dengan orang yang sedang membangun rumah bukan secara jasmani tetapi secara rohani. Cara membangunnya sama dengan orang membangun sebuah rumah bukan seperti di atas. Menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat adalah pekerjaan pertama kita untuk membangun suatu pondasi pertama sebagai batu penjuru. Tetapi apakah cukup hanya membangun sebuah pondasi saja? Tentu tidak!
Kita perlu membangun di atasnya sebuah bangun yang kokoh. Sebab Paulus katakan, ”Hendaklah kamu dibangun di atas Dia [pondasi rohani kita].” Bangunan apa di atas pondasi Kristus? Pengajaran para rasul dan para nabi Allah. ”....yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru” (Efesus 2:20). Pengajaran para rasul dan nabi Allah tidak lain adalah Alkitab itu sendiri yang di dalamnya terdapat kitab-kitab dan surat-surat. Dan bila kita membaca dan merenungkan Firman Allah maka sebenarnya kita sedang membangun hidup kita menjadi suatu bangunan yang mulai sempurna. Tentunya tidak sampai di sini. Perlu finishing touch [sentuhan akhir]. Apa itu?
Hidup dengan iman atau hidup bergantung pada Tuhan setiap hari serta mengucap syukur selalu dalam segala keadaan merupakan salah satu sentuhan akhir yang membuat hidup kita tetap kokoh dan kuat serta tegak berdiri di dalam Tuhan apapun tantangan yang menerpa hidup kita. Bukankah itu yang Tuhan kehendaki ?
Renungan:
Tuhan mau Anda menjadi satu bangunan yang kuat dan kokoh bukan bangunan yang mudah roboh karena tantangan dan pencobaan. Kualitas hidup Anda bergantung kepada seberapa dalam hidup Anda berakar kepada Kristus, yaitu persekutuan pribadi Anda dengan Allah.
Rumah yang kuat karena pondasinya kuat.
No comments:
Post a Comment