Ayat bacaan : Filipi 4:12; Mazmur 103:5
“Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan”
(Filipi 4:12)
Renungan hari ini masih seputar kepuasan kita di dalam Kristus. Beberapa poin berikut ini adalah penghalang-penghalang kepuasan kita di dalam Kristus:
Pertama, pengharapan yang tidak realistik.
Anda sebagai warga negara Indonesia yang suka sepak bola, Anda akan tersenyum saja bila misalnya kesebelasan Indonesia dipecundangi kesebelasan Italia dengan 2-0. Tetapi kalau itu menimpa kesebelasan Brazil, para mania sepak bola Brazil akan mengecamnya habis-habisan. Tingkat pengharapannya berbeda.
Anda yang mungkin dahulu pernah jaya dan mempunyai rumah mewah, kemudian Anda terimbas krisis moneter lalu kini Anda menempati rumah sederhana, jelas Anda akan merasa gerah dan Anda tidak puas. Sebab tingkat pengharapan Anda berbeda. Dan ini akan menjadi masalah jika Anda tidak dapat “menurunkan” tingkat pengharapan Anda.
Kedua, perbandingan yang tidak adil.
Kalau Anda melihat diri Anda sendiri dan membandingkan dengan orang lain yang lebih tampan atau cantik, Anda akan merasa diri sendiri jelek. Atau Anda yang hanya mempunyai mobil tahun 90-an, bila dibandingkan dengan tetangga Anda yang mempunyai mobil Mercedez model baru, maka tampaklah seolah-olah Anda sangat miskin.
Menurut tradisi, Paulus itu pendek dan botak, sedangkan Petrus tinggi dan gagah. Tetapi Paulus sama sekali tidak pernah rendah diri dengan perawakannya itu. Ia tetap semangat menyampaikan Injil Allah.
Kalau Anda mencoba membanding-bandingkan diri Anda dengan mereka yang lebih tinggi, Anda melakukan perbandingan yang tidak adil. Akibatnya, Anda akan merasa tidak puas. Kuncinya, buatlah perbandingan yang seimbang, yaitu dengan orang-orang yang berada di “bawah” Anda. Bukankah Anda akan melimpah dengan ucapan syukur bila Anda membandingkan dengan sekeluarga yang tinggal di gubuk reot di bawah jembatan?
Renungan:
Kalau Anda merasa selalu tidak puas, cobalah dicari akar permasalahannya. Apakah poin-poin di atas menjadi penyebabnya? Mintalah Roh Kudus mencelikkan mata Anda untuk memahami hal ini.
Kepuasan sejati hanya ditemukan di dalam Yesus.
No comments:
Post a Comment