Ayat bacaan : Filipi 4:10, 11; Pengkhotbah 5:9
“Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan”
(Filipi 4:11)
Apakah Anda orang yang puas? Jawablah dengan jujur: apakah Anda puas dengan diri Anda? Dengan pasangan Anda? Anda puas dengan pekerjaan Anda? Apakah Anda masih mencari-cari pekerjaan lain? Apakah Anda juga puas dengan orang-orang di tempat Anda bekerja?
Bagaimana dengan pernikahan Anda? Anda bahagia? Apakah Anda menghabiskan masa-masa indah bersama pasangan Anda? Atau Anda berpikir, “Ah, seandainya aku hidup membujang …..”
Bagaimana dengan penampilan Anda? Apabila Anda sedang berkaca, puaskah Anda dengan hidung, mata, pipi, dan rambut Anda? Atau Anda mengeluh, “Oh, kenapa hidungku mancung ke dalam dan mataku seperti petinju yang baru di-KO lawannya?”
Saya tahu bahwa tidak mudah untuk puas dalam segala keadaan. Hidup yang mudah puas akan bertentangan dengan prinsip kesuksesan, sebab ada falsafah yang mengatakan bahwa bila kita puas, berhentilah ambisi akan kreativitas seseorang. Prinsip Alkitab ini tidaklah sama dengan prinsip ini. Sebab apa yang dimaksud oleh Paulus mengenai puas dalam segala keadaan adalah pengendalian diri untuk mencapai kebahagiaan dan kepuasan bersama Kristus.
Saya pernah berpikir demikian, seorang petani yang tinggal di desa bersama keluarganya dengan hidup berkecukupan dan tidak memiliki keinginan kecuali hidup bersama keluarganya dengan tenteram, apakah bisa dikatakan lebih puas dari seorang kaya yang siang malam mengejar rupiah sampai menelantarkan anak istrinya? Saya tahu Anda pasti lebih suka memilih menjadi orang kaya tetapi yang mengerti prinsip kepuasan di dalam Kristus.
Jadi yang terpenting di sini adalah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Mengejar perkara-perkara di luar jangkauan kemampuan Anda dapat menjerumuskan Anda ke dalam hutang yang besar. Menyertakan Allah dalam setiap aspek kehidupan kita adalah tindakan yang benar sebagai orang percaya. Ingat bahwa Anda dipanggil bukan untuk menjadi orang yang kaya raya, tetapi orang yang puas bersama Kristus.
Renungan:
Setiap manusia ada kekurangan. Anda tidak bisa mengharapkan diri Anda dan kehidupan Anda menjadi sempurna. Terimalah keadaan Anda sebagaimana Allah menerima keadaan Anda. Kalau Anda puas bersama Kristus, Anda adalah orang yang kaya raya.
Orang yang miskin adalah orang yang tidak pernah puas dengan dirinya.
No comments:
Post a Comment