Sunday, June 14, 2015

Menyukakan Hati Allah


Ayat bacaan : 1 Tesalonika 2:4-6; 1 Samuel 15:24

…… karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita” 
(1 Tesalonika 2:4)

Saya pernah mendengar kalau ada seorang pendeta terkenal yang kalau lagi berdoa, meskipun saat itu presiden datang, maka ia harus menunggu sampai pendeta itu selesai berdoa. Saya tidak tahu apakah ini berita benar atau sekadar basa-basi, tetapi hal seperti ini bisa saja terjadi. Seorang hamba Tuhan tulen dan murni hatinya akan berbuat apa saja untuk menyukakan hati Tuhannya.

    Gereja memerlukan orang-orang yang berhati murni. Saya pribadi kurang setuju dengan berita bahwa ada pendeta yang harus mengikuti kemauan jemaat, baik dalam khotbah maupun dalam berbagai kebijakan gereja itu. Jadi ada pendeta yang menyampaikan khotbah yang menyanjung-nyanjung nama-nama tertentu supaya “penghasilan” gerejanya tetap aman bahkan semakin meningkat. Ada juga jemaat yang takut dengan pendetanya sehingga di lingkungan gerejanya orang itu sangat alim, tetapi kalau di luar gereja dia dikenal dengan pengusaha licik yang menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan.

    Paulus memberikan kita contoh supaya kita menyukakan hati Allah, bukan manusia. Jadi takut akan Allah itulah yang penting, bukannya takut akan manusia. Saya teringat dengan kesalahan Saul saat Tuhan memerintahkan Saul untuk membunuh semua makhluk yang ada di Amalek. Tetapi rakyat Israel mengambil ternak-ternak yang baik (baca: 1 Samuel 15). Apa alasan Saul? Dia berkata, “…. Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi AKU TAKUT KEPADA RAKYAT, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka” (1 Samuel 15:24). Sayang, maksud “baik” Saul untuk menyenangkan rakyatnya berakibat fatal. Allah tidak ragu lagi untuk mendepaknya dari singgasananya.

    Jangan mencari hormat dengan menyukakan hati manusia, bermulut manis kepada mereka, tetapi melanggar kehormatan Allah. Beritakanlah firman dengan murni dan tegorlah yang salah, supaya nama Allah dimuliakan. Kalau toh risikonya Anda akan dikucilkan, janganlah takut sebab perbuatan Anda menyenangkan hati Tuhan.


Renungan:
    Setiap pembelaan akan kebenaran akan mengundang risiko. Kalau Anda mau menyukakan hati Allah, itu juga ada risikonya. Tetapi Tuhan berpihak kepada mereka yang tulus hatinya, dan yang hatinya masih belum dibeli oleh ketamakan.

Manusia yang bermulut manis untuk menyukakan hati manusia........tidak akan menyukakan hati Allah.

No comments:

Post a Comment