Sunday, June 21, 2015

Tidak Pantas!


Ayat bacaan : 1 Tesalonika 4:6-8; Mazmur 1:1, 2

Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, 
melainkan apa yang kudus” 
(1 Tesalonika 4:7).

Bagi seorang tentara fokus hidupnya adalah berlatih dan berperang. Bagi seorang olah ragawan fokusnya adalah bertanding atau berlomba dan menang. Dan bagi seorang petani menabur dan menuai adalah fokus hidupnya. Bagaimana dengan kita sebagai anak-anak Allah? Setelah kita ditebus, diambil dan dikeluarkan dari dosa, kutuk dan cengkeraman iblis, oleh Yesus Kristus kita dijadikan manusia baru di dalam Kristus, yang lama telah berlalu yang baru telah datang. Kita tidak lagi disebut sebagai orang berdosa tetapi anak-anak Allah, orang kudus dan imamat rajani.

Dan tentunya cara hidup kita juga harus berubah. Bila dulu kita hidup menurut standar daging dan dosa, tetapi sekarang ini pantaskah kita masih berzinah, berdusta, mencuri, iri hati atau perbuatan cemar lainnya? Jawabannya pasti T-I-D-A-K P-A-N-T-A-S! Mengapa? Sebab semua perbuatan cemar tersebut bertentangan dengan sifat-sifat Allah yang telah kita terima dan yang sekarang tinggal di dalam roh kita. Kita harus hidup ”dalam hidup yang baru.” Bagaimana hidup yang baru itu? ”Melakukan apa yang kudus.” Kata ”kudus” dalam bahasa Yunaninya hagiasmos artinya ”dikhususkan” atau ”penyucian.” Jadi kita sebagai anak-anak Allah telah dikhususkan atau dipisahkan dari dunia ini untuk maksud khusus juga, yaitu ”melakukan apa yang kudus.”

Sebab Allah itu Kudus. Bila Anda hidup dalam kasih maka Anda telah melakukan apa yang kudus. Bila Anda percaya kepada Firman-Nya Anda telah melakukan apa yang kudus. Bila Anda ”tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, ...tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan ...tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam” (Mazmur 1:1, 2). Berarti Anda telah melakukan apa yang kudus. Dan bila Anda memberitakan Injil, mendoakan orang sakit atau melakukan perbuatan baik dalam kebenaran dan kasih Anda telah melakukan apa yang kudus. Mungkin Anda bertanya, ”Apakah mungkin saya melakukan apa yang kudus?” Mungkin! Mengapa? Sebab Allah yang kudus [melalui Roh Kudus-Nya yang ada di dalam roh Anda] itulah yang akan menolong dan menyanggupkan Anda bisa melakukan apa yang kudus. Tanpa pertolongan Roh Kudus Anda hanya bisa melakukan sesuatu yang semu dan munafik seperti yang dilakukan oleh para ahli Taurat dan orang Farisi.

Renungan: 
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, 
sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. 
Kekudusan bukan terletak pada baju Anda tetapi pada hati Anda.

No comments:

Post a Comment