Thursday, February 25, 2016

Membuka Hati Menerima Firman

Ayat Bacaan : Kisah Para Rasul 17: 11 "Orang-orang Yahudi di kota itu lebih terbuka hatinya daripada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima fi rman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. 

Ada dua kecenderungan yang sering dialami oleh seseorang setelah mendengarkan seorang pembicara menyampaikan khotbah atau pidatonya. Yang satu mengkritisi setiap apa yang disampaikan oleh sang pembicara. Seolah-olah tidak ada yang benar yang disampaikan oleh pembicara. Sebaliknya, ada pula yang bersikap apatis, menerima saja setiap kata yang disampaikan oleh sang pembicara. Keduanya sama-sama ekstrem dan tidak sehat. 

Bagaimana sepatutnya kita merespons pemberitaan Firman Tuhan? Kasus di Berea merupakan sebuah contoh menarik. Pelayanan Paulus saat itu sudah lumayan termasyhur, dan orang Berea menyambut pelayanannya. Mereka menerima pemberitaan Paulus dengan segala kerelaan hati tetapi apakah mereka menelannya begitu saja? Tidak! Mereka menyelidiki Kitab Suci untuk melihat apakah pengajaran Paulus selaras dengan ajaran kebenaran. Apakah Paulus jengkel, menganggap mereka lancang, dan mencela mereka? Justru sebaliknya! Mereka dipuji sebagai “lebih terbuka hatinya daripada orang-orang Yahudi di Tesalonika”! 

Tuhan Yesus berjanji bahwa Roh Kudus menuntun kita ke dalam seluruh kebenaran (Yoh. 16:13). Marilah kita mengandalkan pertolongan-Nya dan mintalah hikmat dalam memahami firman-Nya, baik ketika mendalami Kitab Suci secara pribadi maupun ketika menyimak khotbah atau pengajaran seseorang. Dengan demikian, kita akan sungguh-sungguh bertumbuh dalam kebenaran dan pengenalan akan Tuhan.

No comments:

Post a Comment