Sunday, February 12, 2017

Ingat Duniawi

Ayat Bacaan :Bilangan 11:4-23; 2 Korintus 5:5
“Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak  bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei,  bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun,  kecuali manna ini saja yang kita lihat" 
(Bilangan 11:5,6).

Setiap orang pinginnya hidup enak, tidur dengan nyenyak, mendapat pekerjaan yang enak, makan yang nikmat, dan rumah yang mapan. Tetapi kadang kala untuk yang enak-enak, manusia lupa akan hakekat “enak” yang sesungguhnya. Banyak yang mulai terjebak ke dalam keenakan duniawi dan meninggalkan keenakan surgawi. Saudara, Tuhan Yesus menderita bahkan sampai mati di atas kayu salib supaya setiap orang percaya hidupnya enak, dengan kata lain Allah mau anak-anak-Nya hidup enak. Alkitab berkata, “Ialah yang menanggung sakit penyakit dan kelemahan kita” (Matius 8:17). Tetapi masih ada orang Kristen yang tidak mengerti jalan Allah untuk masuk hidup enak. 

Bangsa Israel misalnya, saat itu Tuhan hendak membawa bangsa ini masuk ke tanah perjanjian yang berlimpah dengan susu dan madunya, tetapi bangsa ini tidak mengerti rencana Allah. Mereka hanya menyukai keenakan duniawi. Mereka sudah terjebak ke dalam kenikmatan sementara, yaitu kenikmatan duniawi sehingga saat menghadapi tantangan di padang gurun, mereka berkata:“Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei,  bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun,  kecuali manna ini saja yang kita lihat."

Kemudian berikutnya orang-orang dari setiap kaum menangis di depan pintu kemah suci, melihat hal ini bangkitlah murka Tuhan (Bilangan 1:10). Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa, "Kumpulkanlah di  hadapan-Ku dari antara para tua-tua Israel tujuh puluh orang,  yang kauketahui menjadi tua-tua bangsa dan pengatur pasukannya, kemudian bawalah mereka ke Kemah Pertemuan, supaya mereka berdiri di sana bersama-sama dengan engkau (Bilangan 11:16).

Beberapa saat Musa pun emosinya terpancing, namun Tuhan meneguhkannya: “Masakan kuasa TUHAN akan kurang untuk melakukan itu? Sekarang engkau akan melihat apakah   firman-Ku terjadi kepadamu atau tidak!" (Bilangan 11:23).

Allah pasti menjamin, kita tidak perlu kuatir dan takut menghadapi masa depan, sebab Ia membawa kita kepada masa depan yang penuh dengan pengharapan. Bangkitkanlah imanmu dan pengharapanmu kepada-Nya sebab Dia adalah jaminan kita.

Renungan:
Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita (2 Korintus 5:5)

Apapun yang terjadi ingatlah keenakan surgawi.

No comments:

Post a Comment