Monday, February 13, 2017

Duduk Bersama

Ayat Bacaan : Bilangan 11:24-30; Kisah 4:32
“Setelah Musa datang ke luar, disampaikannya firman TUHAN itu   kepada bangsa itu. Ia mengumpulkan tujuh puluh orang dari para   tua-tua bangsa itu dan menyuruh mereka berdiri di sekeliling kemah”  (Bilangan 11:24)

Musyawarah untuk mencapai mufakat adalah kebiasaan yang dijunjung oleh budaya timur jauh termasuk Indonesia. Namun sangat disayangkan di beberapa bagian kebiasaaan ini mulai luntur. Bahkan di beberapa tempat mulai muncul saling menyalakan dan saling menghujat satu dengan yang lainnya. Dan karenanya bangsa Indonesia sempat terancam kesatuannya. Namun puji Tuhan, ada cahaya yang bisa menerangi bangsa ini yaitu kasih sayang Allah yang dialirkan lewat gereja-Nya.

Keberadaan kita di bumi ini untuk menjadi berkat. Di mana saja orang Kristen berada mereka harus menyatakan kemuliaan Kristus dan bukan sebaliknya. Kalau pun ada masalah dan persoalan di antara kita maka harus dibahas dan diselesaikan dengan bijak, yaitu dengan duduk bersama dan didiskusikan di dalam kasih.

Terlalu banyak persoalan dan masalah yang kadang ditutupi dengan masalah yang baru. Sesuatu yang dianggap penyelesaian justru memunculkan persoalan yang baru. Seringkali ketika terjadi masalah maka kebanyakan orang saling menyalahkan, dan biasanya tidak ada yang mau disalahkan. 

Menghadapi kekacauan yang ada disekitarnya, Musa datang kepada Tuhan, dan Tuhan berbicara kepadanya untuk mengumpulkan para tua-tua. Dari peristiwa ini kita bisa lihat bahwa Allah sedang mengajar umat-Nya, yakni jika ada masalah besar atau kecil supaya dibicarakan bersama-sama. Tidak langsung saling menyalahkan satu dengan yang lainnya.

Tuhan memerintahkan Musa untuk membuka musyarawah guna mengantisipasi masalah yang sedang bergejolak di antara bangsa Israel pada saat itu. Setelah para tua-tua berkumpul mulailah Musa menyampaikan apa yang Tuhan bicarakan kepadanya. Para tua-tua diberi pengertian dan peneguhan bahwa masalah yang mereka hadapi adalah masalah bersama, disadari benar bahwa persoalan yang mereka hadapi adalah cukup berat, namun Tuhan menjamin hidup mereka.

Duduk bersama adalah langkah yang perlu kita ambil. Sudah sekian lama begitu banyak persoalan belum terselesaikan karena orang yang terlibat masalah tidak mau duduk bersama, berdoa bersama serta menyelesaikan masalah di hadapan Tuhan. Ketika seseorang menolak untuk duduk bersama maka persoalan itu tidak pernah terselesaikan walaupun kelihatannya sudah diselesaikan. Berhentilah untuk saling menunggu dan minta penghormatan, rendahkanlah diri untuk mudah mengampuni dan menyelesaikan masalah, sebab masih banyak pekerjaan Tuhan yang dipercayakan untuk kita kerjakan.

Renungan:
Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama (Kisah Para Rasul 4:32).      

Duduklah  bersama dan bersehati di dalam Tuhan, segala sesuatu pasti indah jika dalam kebersamaan.

No comments:

Post a Comment