Ayat Bacaan : Wahyu 6:1, 2; Yesaya 41:10 "Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan” (Wahyu 6:1,2).
Saudara tentu ingat sebuah pribahasa yang mengatakan, “Seperti serigala berbulu domba.” Hal ini biasanya ditujukan kepada orang yang kelihatannya baik, tetapi sesungguhnya jahat. Pura-pura baik padahal tidak demikian, atau berbuat baik karena ada keuntungan dibalik kebaikannya. Ada sesuatu yang tersembunyi dibalik perbuatan baiknya, termasuk pura-pura berbuat baik untuk mencelakakan orang.
Selain itu ungkapan ini cocok untuk guru-guru palsu dan nabi-nabi palsu yang menyatakan dirinya sebagai mesias seperti yang tertulis dalam Matius 24:23,24: “Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mukjizat-mukjizat palsu, kemudian juga menyatakan rupa-rupa tipu daya sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga” (lih.: 2 Tesalonika 2:9-11).
Hal ini kemudian ditegaskan lagi di dalam kitab Wahyu 6, yang mana kuda putih dan penunggang pada ayat di atas menunjuk kepada anti-Kristus, yang dalam penampilannya menyerupai penampilan Kristus (bnd. Wahyu 19), di atas kepalanya dikenakan mahkota, kemudian disebutkan juga diberi busur, tetapi tidak disebutkan adanya anak panah. Ini menggambarkan penaklukan sang antikristus terhadap umat manusia yaitu penaklukan pikiran dan kemauan umat manusia, tanpa kerusakan fisik yang disebabkan oleh peperangan. Kemenangan yang direbut anti-Kristus itu terjadi bukan dengan kekuatan fisik tetapi melalui penipuan dengan kebohongan yang menyesatkan orang dan bangsa-bangsa tanpa pertumpahan darah.
Kita sedang diingatkan untuk berhati-hati seperti yang tertulis di dalam Amsal 4:23: “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Dan ayat: "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat (Lukas 21:34).
Mengapa demikian? Sebab sasaran utama penyesatan adalah orang percaya. Karena itu jangan membuka celah walau itu hanya setitik jarum. Semua celah harus ditutup dengan cepat, sebab dari dalam, yaitu dari hati orang dapat timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan (Markus 7:21-22).
Renungan:
"Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan" (Yesaya 41:10).
Berdirilah tetap dalam kemenangan Allah.
No comments:
Post a Comment