Ayat Bacaan : Wahyu 10:8-11; Yesaya 52:7 “Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya. Maka ia berkata kepadaku: "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja" (Wahyu 10:10-11).
Dalam penglihatan ini Yohanes sedang diteguhkan Tuhan untuk terus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja." Artinya firman harus diberitakan terus menerus sampai semua orang mendengarnya. Dan Allah mau firman ini terus diberitakan tanpa putus-putusnya dari generasi ke generasi.
Media massa, baik cetak maupun elektronik pada umumnya selain menyajikan berita yang menghibur dan menarik juga menyajikan berita seputar kecelakaan, kriminalitas, kerusuhan, percideraan, bencana alam, dan peperangan. Tetapi kita tidaklah demikian, kita bukan pembawa berita buruk dan baik seperti media massa, tetapi kita hanya pembawa kabar baik saja. Memang kadang kita sering mendengar berita buruk tentang keluarga, rekan atau sahabat, atau tentang kota kita yang dipenuhi dengan kriminalitas, tetapi tatkala kita berbicara, kita harus menyatakan kabar yang baik. Kabar baiknya ialah Tuhan beserta dengan kita, Tuhan pembela kita, masalah dan tantangan memang tidak bisa kita hindari tetapi Tuhan Yesus tetap lebih besar dari masalah yang kita hadapi. Kita harus menjadi pendorong, dan penyemangat, bukan sebaliknya semakin membuat orang menjadi takut.
Saat berkhotbah di atas bukit Tuhan Yesus meneguhkan murid-murid-Nya dan jemaat: “Kamu adalah garam dan terang dunia.” Rasul Petrus pun berkata: “….kamulah bangsa yang terpilih, imamat rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah, ….kamu harus memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia…. (1 Petrus 2:9).
Allah sedang mengingatkan predikat kita sebagai garam dan terang dunia dan mengingatkan kita untuk memberitakan firman-Nya baik atau tidak baik waktunya. Sama seperti yang di tugaskan Tuhan kepada Yehezkiel pada masa Perjanjian Lama untuk pergi kepada umat Israel yang sedang hidup di dalam pemberontakan (Yehezkiel 3:4-9). Namun sebelum memberitakan firman Allah, kita harus makan Roti Hidup terlebih dahulu, kita harus hidup bergaul dengan Allah dan sering merenungkan firman-Nya, sama seperti Paulus katakan: “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak” (1 Korintus 9:27). Jadi berbicaralah Injil dan jadilah terompet surgawi dimanapun kita berada
Renungan: Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: "Allahmu itu Raja!" – Yesaya 52:7
Bunyikan terus terompet surgawi dan sambutlah kedatangan-Nya.
No comments:
Post a Comment