Ayat Bacaan : Wahyu 18:9-14; Yesaya 26:8 “Dan mereka akan berkata: "Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi” (Wahyu 18:14).
Suatu hari seorang misionaris bertanya kepada tukang perahu di Burma (sekarang: Myanmar), “Apakah Anda mau memberitakan Injil kepada rekan-rekanmu jika gajimu cuma seperempat dari penghasilanmu saat ini?”
“Aku tidak mau! Tetapi demi Kristus aku mau!”
Suatu saat kita akan berada pada suatu keadaan di mana uang tidaklah dibutuhkan lagi. Bagi pasien yang sudah tidak ada obatnya lagi, uang tidak lagi menjadi yang utama. Apabila suami / istri lari dengan orang lain, uang tidak lagi menjadi dewa penolong. Betapa bodohnya manusia yang mengira bahwa uang adalah dewa penolong. Oh jelas, uang memang masih kita butuhkan. Anda tidak akan membayar uang sekolah anak Anda bukan dengan kertas bukan? Tetapi yang saya maksudkan harta Anda bukanlah segala-galanya.
Suatu hari akan terdengar berita, “Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi.” Yang tinggal adalah yang bersifat kekal. Apa yang kekal? Paulus berkata, “Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal” (2 Korintus 4:18).
Perkara rohani adalah yang tidak kelihatan. Iman, kebajikan, kasih, dan pengharapan adalah hal-hal yang tidak kelihatan. Namun nilainya jauh lebih tinggi dari segala macam harta, sebab sifatnya adalah kekal.
Bagi kita Kristus adalah segala-galanya. Bila Anda mendapatkan Kristus, Anda telah mendapatkan segala-galanya. Orang benar akan selalu merindukan untuk hidup seperti Dia dan untuk mengikuti segala perintah-Nya. Nyanyian Yehuda berkata, “….. kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu dan mengingat Engkau” (Yesaya 26:8). Bila Kristus menjadi tempat pencurahan perhatian kita, maka kita akan disebutkan manusia-manusia yang paling berbahagia.
Dunia sedang berlomba-lomba mengejar kekayaan. Anda jangan mengikutinya! Melainkan kejarlah kekudusan dan hal-hal rohani. Suatu saat setiap mata akan terbelalak menyaksikan bagaimana Allah memberikan penghormatan kepada orang benar.
Renungan: Suatu hari Smith Wigglesworth berkata, “Aku lebih suka memiliki sebotol urapan daripada harta seisi dunia ini.” Dia sudah tahu rahasianya. Bagaimana dengan Anda? Kejarlah yang tidak kelihatan!
Allah menawarkan yang tak kelihatan dan iblis menawarkan yang kelihatan; Anda pilih yang mana?
No comments:
Post a Comment