Ayat Bacaan : Wahyu 18:15-20; Yeremia 17:5-7 Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: "Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa (Wahyu 18:19).
Babel adalah sebuah gambaran sistem dunia yang dibangun oleh manusia untuk memuliakan manusia itu sendiri. Karena kepandaian dan keahlian yang dimilikinya manusia menjadi sombong, bahkan hati mereka dibutakan sehingga mereka tidak mengenal Allah. Semua waktu dipakai hanya untuk meneliti dan mengembangkan teknologi, semua waktu dipakai hanya untuk mengembangkan ekonomi.
Prinsip hidupnya adalah “time is money” dalam pengertian waktuku untuk hartaku, waktuku untuk kekayaanku, waktuku untuk popularitasku, waktuku untuk status sosialku, waktuku untuk prestasiku. Segala sesuatu yang dikerjakan di bumi ini hanya berpusat kepada kebutuhan dan keuntungan manusia. Keberadaan Allah dianggap sepi, banyak orang secara formal beragama tetapi mereka tidak mengenal Tuhannya. Kebenaran firman Tuhan dianggap hanya sebagai isapan jempol, kebenaran Allah dipandang sebagai filsafat kuno. Bagaimana dengan kita? Adakah kesibukan dan aktivitas kita menggeser ibadah dan jam-jam doa kita. Waspadalah jangan sampai nasi menjadi bubur, waktunya sudah singkat.
Akhir hidup orang fasik digambarkan di dalam Wahyu 18:15-20, yaitu “Mereka yang telah menjadi kaya, berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya, dan sambil menangis dan meratap, mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa."
Ini adalah peringatan yang Tuhan berikan kepada setiap orang percaya untuk tetap bertekun dan setia di dalam Dia. Kita memang hidup di dunia, tetapi janganlah hati kita bergeser karena gemerlapan lampu-lampunya. Jangan datang kepada Tuhan jika hanya membutuhkan, tetapi milikilah kerinduan yang dalam untuk menyembah dan mempermuliakan nama-Nya. Sebab kerinduan kepada Allah ada kunci kebangunan rohani, jika seseorang tidak memiliki kerinduan, maka cepat atau lembat rohaninya akan mati.
Ingatlah! kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal (1 Petrus 1:23). Dan kitab Wahyu meneguhkan “Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus” (Wahyu 18:20).
Renungan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!….. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!” (Yeremia 17:5-7).
Hancurkan sisa Babel di dalam hatimu.
No comments:
Post a Comment