Ayat Bacaan : Kejadian 12:1-9; Ibrani 11:1 "Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu" (Kejadian 12:1).
Bagi Abram tidaklah mudah melakukan perintah Tuhan. Pertama, ia harus meninggalkan negeri dan sanak saudaranya. Kedua, ia harus pergi ke suatu negeri yang belum ia kenal. Ketiga, Ia mendapatkan janji yang mungkin bagi dia dirasa aneh dan lucu, sebab Allah akan menjadikan dia bangsa yang besar.
Namun Alkitab menyatakan bahwa dia melakukan perintah Tuhan tersebut. Itulah iman. Abram tidak perlu mendengarkan dari seorang ahli kitab untuk menjelaskan apakah iman itu, dan dia juga tidak perlu teori yang memenuhi isi kepalanya untuk memahami apakah iman itu, sebab apa yang dilakukannya itu adalah iman. Ia pergi dan percaya dengan apa yang dikatakan oleh Allah semesta alam.
Apabila Anda mau menjadi orang Kristen yang berkemenangan serta berhasil dalam hidup ini, bertindaklah di dalam iman. Definisi iman disebutkan demikian, "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat" (Ibrani 11:1). Iman itu sanggup melihat janji Allah di balik tembok. Mengapa saya katakan dibalik tembok? Sebab dengan mata jasmani biasa, melihat tembok pastilah hanya melihat sebuah batu-bata yang dicat putih, namun iman melihat jauh menembus tembok.
Banyak orang Kristen mengalami krisis iman. Kalau krisis ekonomi masih bisa diatasi, tetapi krisis iman akan membawa dampak buruk bagi seluruh sendi kehidupan, sebab ia tidak dapat melihat janji Allah. Lagipula penulis Ibrani berkata, "Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah....." (Ibrani 11:6).
Kita mempunyai surat setebal seribu halaman lebih (baca: Alkitab) yang berisi janji-janji Allah. Janji-janji itu akan tergenapi bila Anda percaya. Namun faktanya kita masih suka memperdebatkannya dan beradu argumentasi untuk mendapatkan pembenaran diri sendiri. Padahal janji Allah itu bukan untuk diperdebatkan, tetapi untuk dipercayai.
Renungan: Iman sanggup melepaskan Anda dari krisis. Iman itu mampu mengubah kemustahilan menjadi mungkin. Tidak ada satupun kata “gagal” dalam kamus iman. Karena itu belajarlah untuk hidup di dalam iman.
Iman itu seperti kacamata tembus pandang hingga menembus surga.
No comments:
Post a Comment