Wednesday, July 6, 2016

Turutilah PerkataanNya

Ayat Bacaan: Wahyu 22:6-7; Yesaya 56:1, 2 “Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini” (Wahyu 22:7)! 

Kitab Wahyu dituliskan supaya menjadi peringatan dan untuk ditaati. Bukan sekali ini saja Alkitab berkata agar kita menuruti firman Tuhan. Dan kunci untuk meraih hidup yang kekal adalah dengan menuruti firman Tuhan, seperti Alkitab katakan, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya” (Yohanes 8:51). 

Kita tahu bahwa ada dua jenis kematian: pertama dan kedua. Anda tidak perlu takut dengan kematian pertama, meskipun kenyataannya tidak demikian. Saya membaca berita di koran berita mengenai seorang tahanan karena kasus pemerkosaan yang mencoba bunuh diri berkali-kali, namun gagal. Pertama kali ia mencoba menenggak minuman beracun, lalu kedua mencoba mengiris lengannya, sampai yang terakhir kali ia mencoba menusukkan sendok ke dalam perutnya sendiri. Terlepas dari tekanan atau stres yang dideritanya, yang pasti perkara mati bukanlah hal yang ditakuti. Ada lagi orang-orang yang tidak takut mati, seperti orang-orang yang menamakan dirinya ‘pasukan bunuh diri’. 

Tetapi kematian kedua justru seharusnya menjadi kengerian. Alkitab menggambarkan kematian yang kedua itu seperti ‘lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang’. Di tempat ini tidak ada harapan bagi manusia untuk diselamatkan. 

 Yesus datang supaya manusia terhindar dari kematian kedua ini. Dan setiap manusia yang taat kepada Tuhan Yesus, bukan kepada para pengajar lainnya, maka dia akan diselamatkan. Melalui Nabi Yesaya disampaikan firman, “Beginilah firman TUHAN: Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan, sebab sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku, dan keadilan-Ku akan dinyatakan” (Yesaya 56:1). Ketaatan dan keselamatan itu tidak pernah berjauhan. Kalau Anda mau selamat berarti Anda juga harus taat kepada Allah dan firman-Nya. Kalau direnungkan dengan dalam, seharusnya kita menyadari betapa fananya manusia itu. Dan kalau kita tahu betapa fananya kita, maka seharusnya kita memperhatikan perkara-perkara yang kekal. Satu-persatu manusia menuju liang lahat, dan suatu hari nama kita akan dipanggil. Tetapi jangan takut dengan kematian pertama, sebab kematian kedua tidak akan kita alami bila kita percaya kepada Yesus. Dia sudah mati buat dosa-dosa kita, dan harga “tiket” untuk masuk ke dalam kerajaan surga sudah terbayar dengan lunas. 

Renungan: Yesus sudah menjadi Tuan kita. Iblis tidak lagi menguasai hidup kita, kecuali Anda izinkan. Dan bila Yesus adalah Tuan kita, marilah kita mentaati segala perintah-Nya. 

Ketaatan membawa manusia pada keselamatan dan kebahagiaan.

No comments:

Post a Comment