Thursday, July 7, 2016

Pencuri Kemuliaan Allah

Ayat Bacaan : Wahyu 22:8-9; Mazmur 149:4 “Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara- saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!"(Wahyu 22:9) 

Ada suatu cerita tentang Billie Burke (1885-1970), seorang artis Hollywood, yang sedang menikmati perjalanannya di atas kapal laut. Saat itu ia memperhatikan seorang pria di depan mejanya yang kelihatannya menderita flu berat. “Tidak nyaman?” Burke bertanya dengan simpatik. Orang itu mengangguk. “Saya mau sampaikan kepada Anda apa yang harus Anda lakukan,” ia menawarkan. “Kembalilah ke kabin Anda. Minumlah jus jeruk yang banyak. Ambillah 5 pil aspirin. Lalu tidurlah dengan selimut tebal. Aku tahu tentang hal itu. Saya adalah Billie Burke dari Hollywood.” Sambil tersenyum hangat orang itu berkata, “Terima kasih. Saya adalah Dr. Mayo dari Mayo Clinic.” Siapakah orang-orang yang mencoba merampok kemuliaan Allah? Adalah mereka yang meninggikan dirinya, yang sok pintar, dan mengandalkan kekuatannya sendiri. Seorang hamba Tuhan yang terkenal rentan terhadap dosa kesombongan ini. Tidak sedikit yang akhirnya “mencicipi” pujian yang seharusnya diberikan kepada Allah. Hari ini seorang malaikat di kitab Wahyu ini memberikan pelajaran yang amat berarti mengenai kerendahan hati. Rasul Yohanes terkesima dengan berbagai penglihatan yang menakjubkan, lalu dengan spontan ia hendak berlutut di hadapan malaikat. Tetapi malaikat itu menolak penyembahan Yohanes. Dengan tegas ia berkata, “Sembahlah Allah!” Hanya Allah yang patut menerima segala pujian, hormat, dan penyembahan. Seluruh kiblat penyembahan seharusnya diarahkan kepada Allah yang benar – Allah di dalam Yesus. 

Dan Alkitab berkata, “Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan” (Mazmur 149:4). Hanya orang yang rendah hati yang diberi mahkota keselamatan. Saya yakin “keselamatan” ini tidak sekedar mempunyai arti selamat masuk surga saja, tetapi berkat perlindungan, kesehatan, damai sejahtera dan kemuliaan diberikan kepada mereka yang hidupnya mencontoh kerendahan hati Yesus. 

Sekali lagi, tidak patut bagi kita untuk “mengutil” kemuliaan Allah. Kalau Anda dipakai Tuhan sehingga orang-orang berdecak kagum, janganlah mengambil bagian pujian yang diberikan kepada Allah. Anda akan dianggap sebagai pencuri! 

Renungan: Kita ini hanyalah hamba Allah yang dulunya berada di dalam tong sampah, lalu dipungut oleh Tuhan Yesus dan diambil menjadi anak-Nya. 

Tidak ada pencuri yang mendapat tempat di dalam Kerajaan Allah, termasuk pencuri kemuliaan Allah.

No comments:

Post a Comment