Ayat Bacaan: Wahyu 22:10-11; Yeremia 8:20
“Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus
cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia
terus menguduskan dirinya !” (Wahyu 22:11)
Dalam ayat bacaan di atas seolah-oleh memberi kesan bahwa mereka yang berbuat jahat disuruh terus berbuat
jahat? Ini kan menyalahi konsep pemberitaan Injil: yakni supaya manusia bertobat?
Coba Anda lihat ayat sebelumnya. Di situ dituliskan, “Lalu ia berkata kepadaku: "Jangan memeteraikan
perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat” (ayat 10). Apabila Daniel disuruh
memeteraikan kitab atau nubuatan (Daniel 12:4, 9), maka Yohanes justru dilarang memeteraikan nubuatan-
nubuatan itu. Hal ini dapat dijelaskan demikian: nubuatan Daniel itu berbicara mengenai masa yang akan
datang, karena itu harus dimeteraikan sampai waktunya digenapi. Tetapi firman yang disampaikan kepada Yohanes
itu berbicara mengenai masa yang digenapi saat itu. Jadi itulah hari menjelang berakhirnya segala sesuatu.
Dan pada masa itu tidak akan ada lagi penginjilan dan berita pertobatan, sebab waktunya sudah habis. Jadi
orang yang berbuat jahat silakan berbuat jahat, sebab sudah tidak ada waktu lagi untuk bertobat. Waktu itu
sudah habis. Tepatlah ratapan melalui bibir Yeremia, “Sudah lewat musim menuai, sudah berakhir musim kemarau,
tetapi kita belum diselamatkan juga” (Yeremia 8:20)!
Selagi ini zaman anugerah, seharusnya manusia tahu akan jalan menuju kekekalan di surga. Alkitab sudah
memberikan peringatan, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk
menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya,
ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” (Yohanes 3:16-18).
Ayat di atas mulanya berbicara mengenai besarnya kasih Allah. Yesus diberikan kepada manusia supaya manusia
diselamatkan. Tetapi coba lihat bagian akhir. Itu berbicara mengenai konsekuensinya: siapa yang tidak percaya
akan berada di bawah hukuman.
Renungan:
Mengapa manusia menunda menerima keselamatan? Mengapa manusia menunda mencari Jalan itu? Semuanya akan
terlambat ketika pintu anugerah itu tertutup dan Allah datang sebagai Hakim. Jangan tunda, sobat! Selagi
waktu masih ada marilah kita berpaling dari segala dosa dan hidup di dalam kebenaran.
Keselamatan itu berlaku sampai berakhirnya masa anugerah.
No comments:
Post a Comment