Saturday, September 3, 2016

Jangan Gegabah

Ayat Bacaan : Kejadian 34:1-31; Galatia 5:22, 23 “Yakub berkata kepada Simeon dan Lewi: Kamu telah mencelakakan aku dengan membusukkan namaku kepada penduduk negeri ini, kepada orang Kanaan dan orang Feris .......” (Kejadian 34:30)

Beberapa tahun yang lalu dunia kepolisian Indonesia di Jakarta sedikit tercoreng prestasinya.  Saat mengadakan pengejaran terhadap tersangka Narkoba. Terjadi kecelakaaan yang menewaskan dua orang bocah. Muncul dugaan bahwa kecelakaan terjadi karena tim operasi kurang perhitungan, dan gegabah melepaskan tembakan di lingkungan yang padat penduduknya. Akibatnya selain nyawa dua orang bocah melayang, tersangka yang dikejar lolos, dan seorang anggota polisi dihajar massa, operasi ini gagal.

Simeon dan Lewi adalah anak Yakub. Keduanya telah bertindak gegabah. Mereka membantai penduduk Hewi dengan brutal. Tindakan dua bersaudara ini berawal dari Dina (adiknya) yang diperkosa oleh Sikhem, anak Hemor raja orang Hewi. Dalam kasus ini Sikhem benar-benar  tertarik kepada Dina dan hendak menjadikannya sebagai istri, karenannya ia memaksa Dina.

Yakub mendengar apa yang telah dialami Dina, tetapi ia merahasiakan hal ini dari  anak-anaknya, sampai akhirnya Hemor (ayah Sikhem) pergi menemuinya untuk berbicara. Pada saat yang bersamaan Simeon dan Lewi mendengar percakapan itu. Mereka berdua bereaksi, mereka sakit hati dan marah, dan keduanya merancangkan untuk membalas dendam. Hemor menawarkan kesepakatan, Simeon dan Lewi pura-pura menyetujuinya dengan syarat yaitu semua kaum laki-laki orang hewi harus disunat. Usulan ini  disetujui Hemor,  dan akhirnya semua orang laki-laki di Hewi disunat.

Pada hari ketiga semua laki-laki yang disunat menderita kesakitan, dan kesempatan ini dipakai oleh dua bersaudara untuk menyerang negeri orang Hewi. Semua laki-laki dibunuhnya, termasuk Hemor  dan Sikhem anaknya yang memperkosa Dina, selanjutnya Simeon dan saudaranya merampas harta milik orang Hewi.

Namun tindakan ini tidak dibenarkan oleh Yakub, sebab bagaimanapun juga walaupun bermaksud membela adik dan keluarganya tindakan mereka tetap salah.  Mereka berdua gegabah, mereka tidak memikirkan akibat dari perbuatannya yang bisa saja mencelakai semua keluarganya.

Renungan: Selama menumpang di dunia ini banyak  tantangan dan persoalan yang akan kita hadapi. Namun saat menghadapi tantangan dan persoalan janganlah kita gegabah menghadapinya, bertindak tanpa berpikir panjang. Sebelum bertindak hendaknya kita berdoa meminta hikmat Tuhan, meminta nasihat kepada pembina rohani dan orang-orang yang dewasa rohani. Apalagi jika keputusan itu sangat penting, dan melibatkan keluarga.

Orang beriman bertindak dengan hikmat Tuhan.

No comments:

Post a Comment