Friday, September 2, 2016

Menghadapi Esau

Ayat Bacaan : Kejadian 33:1-20; Filipi 3:13 “Yakubpun melayangkan pandangnya, lalu dilihatnyalah Esau datang dengan diiringi oleh empat ratus orang. Maka diserahkannyalah sebagian dari anak-anak itu kepada Lea dan sebagian kepada Rahel serta kepada kedua budak perempuan itu” (Kejadian 33:1).

Selama 21 tahun Yakub menghindarkan diri bertemu muka dengan Esau. Pada umur 40 tahun, Yakub harus meninggalkan rumah untuk menyelamatkan jiwanya lantaran penipuannya dan tipu daya, ketika ia mencuri berkat bapaknya, Ishak, dari kakak sulungnya, Esau. Oleh karena itu Esau membenci Yakub, saudaranya, dan ia berjanji kepada dirinya sendiri bila bapaknya mati, ia akan membunuh Yakub. Maka, mengikuti nasihat ibunya, Ribka, Yakub melarikan diri ke Padan-Aram dan tinggal bersama pamannya Laban, saudara ibunya.

Selama 21 tahun dalam persembunyian itu, Yakub telah menjadi pedagang yang sangat sukses dan kaya. Ia telah memperoleh dua isteri, 11 putra dan 2 putri, bersama dengan banyak pembantu. Selama 21 tahun itu Yakub berusaha menghindari Esau. Tetapi saat ia berumur 61 tahun, KONFRONTASI TAK BISA DIHINDARKAN; sebab ia harus kembali ke Bersyeba dan itu berarti melewati Seir, wilayah Esau.

Saudara, suatu saat kita harus bertemu dengan Esau. Apakah “Esau” dalam hidup kita?

Saya yakin ini berbicara mengenai masa lalu. Selama bertahun-tahun Yakub hidup dalam bayang-bayang masa lalunya. Dan ia tidak dapat menghindarkan diri dengan orang yang selama ini menjadi ganjalan dalam hidupnya, kakaknya sendiri. Kita semua mempunyai masa lalu, mungkin baik tetapi juga buruk. Tetapi bila kita harus bertemu dengan masa lalu, kita harus mempunyai keberanian untuk menghadapinya dan menyatakan bahwa kita telah dibebaskan oleh darah Kristus.

Saudara, ada banyak orang yang kalah menghadapi masa lalu. Terpenjara dalam belenggu memori yang menyesakkan. Mereka tidak dapat melihat hari esok yang penuh harapan. Dan kenangan-kenangan lama yang dibangkitkan itu akhirnya menghancurkan banyak manusia.

Paulus berkata demikian kepada jemaat di Filipi, “Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku” (Filipi 3:13).

Renungan: Marilah kita melihat masa depan bersama Kristus. Kalau toh Anda harus menghadapi “Esau” berdirilah dan hadapilah sebagai manusia baru yang telah dimerdekakan oleh Kristus.

Bila manusia hidup pada bayang-bayang masa lalu, maka hidupnya tidak mempunyai pengharapan.

No comments:

Post a Comment