Friday, September 9, 2016

Tiga Hal Yang Sukar Dipahami

Ayat Bacaan : Kejadian 37:12-36; Roma 8:28-30 “Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair” (Kejadian 37:24).

Jalan hidup Yusuf tidaklah semulus yang diperkirakannya. Ia mendapat mimpi yang benar-benar dari Allah. Mimpi itu indah dan akan membawanya kepada puncak kejayaan. Tetapi kenyataan yang dihadapinya jauh dari apa yang ada dalam benaknya. Apakah ini tidak salah? Apakah Allah keliru menaruh mimpi itu? Ada beberapa hal yang mungkin sukar dia pahami:
  • Pertama, mengapa saudara-saudaranya membencinya? Ini di luar nalarnya. Mana mungkin saudara sesama kandung membencinya bahkan berniat membunuhnya? Tetapi itulah yang terjadi. Dan pada zaman sekarang perseteruan dalam keluarga masih saja terjadi. Lihat saja konflik antar saudara dalam keluarga yang menghiasi berbagai media. Sebenarnya Allah tidak menghendaki perpecahan dalam keluarga. Kita harus lebih tekun berdoa bagi keluarga kita, sebab kalau tidak setan akan mudah menyusup dan memecah belah keluarga-keluarga orang benar.

Kedua, mengapa Allah izinkan persoalan hebat melandanya? Kalau itu ditanyakan oleh Yusuf kepada Allah adalah hal yang wajar. Tetapi Yusuf tidak berkeluh kesah dengan segala hal yang dialaminya. Tidak tercatat adanya keluhan dan protes dari bibirnya. Bukankah dia merupakan contoh yang baik? Apabila kita menghadapi sesuatu yang berat dalam hidup ini, itu tandanya Allah mempunyai rencana indah dalam hidup Anda. Bagaimana saya tahu? Sebab Allah tidak pernah merancangkan perkara kecelakaan kepada anak-anaknya, bahkan Ia memberikan masa depan yang gilang-gemilang (Yeremia 29:11).
  • Ketiga, benarkah ia berada dalam kehendak Allah? Kalau ada orang yang mengira bahwa orang yang masuk dalam penderitaan itu orang itu pastilah telah melakukan kesalahan, itu salah besar. Memang dosa dapat membawa kepada kita pada masalah besar, tetapi orang yang melakukan kebenaran pun tidak dinyatakan bebas dari persoalan. Yusuf adalah contohnya. Dia berada dalam kehendak Allah ketika ia dimasukkan ke dalam sumur dan dijual kepada orang Ismael. Tetapi itulah langkah awal yang akan membawanya kepada kemuliaan. Banyak orang Kristen yang gagal pada langkah awal ini. Mereka begitu mudah menyerah. Kalau saja mereka bertahan sambil memegang teguh janji Allah, maka janji Allah akan dinyatakan dalam hidupnya.


Renungan: Yusuf tidak akan menikmati kemuliaannya kalau saja ia tidak setia pada langkah awal penderitaannya. Meskipun banyak pertanyaan, namun satu hal yang membuatnya yakin bahwa Allah bersamanya.

Orang yang berjalan dalam kehendak Allah sedang menuju kepada kemuliaan, meskipun pada mulanya jalan itu tidak rata.

No comments:

Post a Comment