Saturday, December 31, 2016

Di Atas Mezbah

Ayat Bacaan : Imamat 7:1-10; Yakobus 2:21
“Haruslah imam membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai korban api-apian bagi TUHAN; itulah korban penebus salah” 
(Imamat 7:5).

Kata “mezbah” berasal dari kata Ibrani “mizbeach” yang menunjuk pada tempat yang lebih tinggi dari tanah di mana di atasnya ada korban yang hendak dipersembahkan. Pertama kali kata ini digunakan pada ayat ini, “Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu” (Kejadian 8:20). Tetapi pada sejarah manusia pertama kali manusia yang menggunakan mezbah adalah Kain dan Habel (Kejadian 4).

Saudara, bila orang Israel melihat mezbah, maka yang ada di benak mereka adalah korban dan darah. Tidak ada berkat di sana. Tidak ada hal lainnya kecuali pengorbanan. Banyak lagu Kristen yang menyebut-nyebut kata “mezbah” namun saya sangsi kalau hidup kita benar-benar telah ditaruh di atas mezbah. Sebab mezbah berbicara mengenai pengorbanan, dan ini tidak menyenangkan. Sebab kita mau hanya berbicara dan mendengarkan tentang berkat dan kesembuhan saja. Padahal mezbah adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan orang Israel.

Menyerahkan hidup secara total kepada Allah itu berarti kita menaruh hidup kita di atas mezbah. Tidak ada lagi kehendak diri sendiri. Tidak ada lagi ambisi pribadi di sana. Tidak ada lagi keinginan sendiri di sana. Yang adalah kepasrahan dan ketulusan untuk melayani Allah.

Rahasia kekristenan yang berhasil adalah bila hidup kita telah dibakar di atas mezbah. Anda mungkin punya cita-cita yang tingginya melebihi bintang di langit, namun bila hidup Anda telah di atas mezbah, maka cita-cita Anda melebur bersama kehendak Allah. Tidak ada lagi kata “aku mau”. Yang ada adalah “bila Tuhan mau”. 

Dalam gedung gereja yang dihuni oleh manusia-manusia yang mengaku milik Allah, terdapat ambisi dan keinginan sendiri-sendiri. Bahkan gereja sendiri tidak bebas dari orang-orang yang membawa ambisi pribadi. Tetapi ada juga mereka yang telah menyerahkan kehendaknya kepada Allah, sehingga seluruh kehidupannya telah menjadi milik Allah. Mereka tidak suka menonjolkan diri, sebab mereka lebih suka menonjolkan Kristus. Allah mencari orang-orang seperti ini.

Renungan:
Apakah hidup Anda telah ditaruh di atas mezbah? Mari bawalah seluruh hidup Anda dan cita-cita Anda dan bakarlah di atas mezbah Allah. Dan lihatlah Anda akan menjadi manusia baru yang dipenuhi dengan kerinduan untuk menyenangkan hati Allah.

Sebelum Anda menaruh hidup Anda di atas mezbah, Anda belum mengerti mengenai korban Kristus.

No comments:

Post a Comment