Ayat Bacaan : Imamat 7:11-21; Roma 8:28
“Jikalau ia mempersembahkannya untuk memberi syukur, haruslah beserta korban syukur itu dipersembahkannya roti bundar yang tidak beragi yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi yang diolesi dengan minyak, serta roti bundar dari tepung yang terbaik yang teraduk, yang diolah dengan minyak”
(Imamat 7:12).
Dalam Mazmur 107, Daud memberikan instruksi supaya bersyukur kepada Tuhan sebab Dia baik (ayat 1), dan itu dilanjutkan dalam mazmur-mazmur berikutnya dengan ucapan berulang-ulang, “Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya…. (ayat 8, 15, 21, 31). Yesaya juga menubuatkan: “Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring” (Yesaya 51:1). Akan ada nyanyian syukur di dalam kemah-kemah Israel!
Kita harus belajar untuk mempersembahkan ucapan syukur kepada Tuhan. Apabila kita mau bersyukur kepada Tuhan, periksalah karena apa Anda mau mengucap syukur? Mungkin Anda baru saja mendapatkan kenaikan gaji, atau Anda baru saja dapat pacar, atau Anda baru saja menempati rumah baru, atau Anda baru saja mendapatkan undian. Tidak ada salahnya Anda mengucap syukur di saat keberuntungan mendatangi Anda. Tetapi ucapan syukur yang benar bukan karena hal-hal tersebut di atas, namun karena Tuhan itu baik dan karena kasih setia-Nya! Bila ada musibah menimpa Anda apakah patut Anda mengucap syukur? Falsafah dunia pastilah melarang dengan keras Anda mengucap syukur di tengah musibah melanda, tetapi ingat, bila Anda mengucap syukur karena Allah itu baik, maka Anda pastilah akan tetap melakukannya meskipun situasi tidak mendukung.
Saudara, temukan rahasia di balik pengucapan syukur. Sebab orang yang selalu mengucap syukur adalah orang yang menang. Sebab ia selalu memandang ke depan – kepada janji-janji Allah. Ia tidak terpaku kepada kejadian kini. Ini tepat seperti keyakinannya bahwa “….. Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28).
Mengapa sedikit sekali orang Kristen yang tahu akan rahasia pengucapan syukur? Sebab mata mereka tidak melihat ke depan – kepada janji-janji Allah. Mereka seperti bangsa Israel yang kecut hatinya ketika kesepuluh pengintai menyampaikan “kabar buruk”. Namun Yosua dan Kaleb mampu memandang ke depan, dan karena itu mereka mengucap syukur akan janji Allah.
Renungan:
Marilah kita belajar menaikkan syukur kepada Allah dalam segala situasi. Jangan karena ada hal-hal yang baik saja Anda mengucap syukur.
Bersyukurlah bukan karena Anda mendapatkan kenaikan gaji, namun karena Allah baik.
No comments:
Post a Comment