Tuesday, December 13, 2016

Padam Atau Menyala

Ayat Bacaan : Keluaran 37:17-24; Wahyu 22:5
“Dibuatnyalah kandil itu dari emas murni; dari emas tempaan   dibuatnya kandil itu, baik kakinya baik batangnya; kelopaknya-- dengan tombolnya dan kembangnya -- dibuat seiras dengan kandil itu. Ada enam cabang timbul dari sisinya: tiga cabang kandil itu   dari sisi yang satu dan tiga cabang dari sisi yang lain”


Satu hal yang dibutuhkan saat seseorang berada dalam kegelapan adalah cahaya. Dengan cahaya kita bisa melihat sesuatu yang ada di sekeliling kita, dengan cahaya kita bisa mengetahui dan memilih suatu benda, mana yang baik dan mana yang tidak baik. Segala sesuatu nampak jelas ketika ada cahaya. Mengapa malam hari kondisinya gelap, sebab tidak ada cahaya, dan mengapa siang sangat terang? Sebab ada cahaya matahari. Bayangkan jika Tuhan tidak menciptkan matahari, betapa gelapnya dunia ini.

Pelita atau kandil adalah salah satu perangkat di Tabernakel yang terletak di dalam ruang kudus. Seringkali kandil ini dihubungkan dengan kondisi rohani seseorang, yaitu apakah seseorang masih memiliki roh yang menyala-nyala atau tidak, apakah memiliki hubungan yang intim dengan Allah atau tidak? Allah sangat berkehendak bahwa kita harus dekat dan intim dengan-Nya, sebab kita milik kepunyaan-Nya. Kita perlu melekat kepada-Nya apalagi saat ini kita masih menumpang di dunia ini,  yang notabene dipenuhi dengan persoalan dan tantangan.  Karenanya pelita ini dibuat dari emas dan ditempa, ada proses yang lama untuk membuat kandil ini. Apalagi harus dibuat  kelopak yang berupa bunga badam, dengan tombol dan kembangnya, cukup rumit dan sulit, harus dibuat  sesempurna mungkin dan tidak boleh kelihatan cacat. Allah bukan mempersulit umat untuk beribadah kepada-Nya, Ia sedang mengajar kita bahwa membangun ibadah itu dibutuhkan ketekunan dan kesabaran, keuletan dan kerajinan.

Berikutnya  Allah mau supaya setelah pelita itu jadi,  pelita atau kandil itu nantinya harus dijaga supaya apinya tetap menyala. Hal ini mengingatkan kita kepada bagian firman Tuhan yang meneguhkan: jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan dari situlah terpancar kehidupan. Demikian halnya dengan Lukas 12:35 berkata: "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. 

Pancaran sinar lampu itu juga mengingatkan kita kepada cahaya kemuliaan Allah seperti yang tertulis di dalam kitab Wahyu 22:5,  “Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak  memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah  akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.”

Renungan:
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! (Roma 12:11,12). 

Jagalah  pelitamu jangan sampai padam.

No comments:

Post a Comment