Wednesday, January 4, 2017

Karakteristik Imam

Ayat Bacaan : Imamat 8:1-36; Galatia 3:27
“Lalu Musa menyuruh Harun dan anak-anaknya mendekat, dan dibasuhnyalah mereka dengan air” 
(Imamat 8:6).

Anda setuju kalau Anda adalah imam? Alkitab sendiri menyatakan demikian (1 Petrus 2:9). Dan ini berarti ada kaitan yang amat erat antara imam-imam dalam Perjanjian Lama dan kita sebagai imamat rajani.

Karakteristik apakah yang dapat kita temui pada imam?

Pertama, dipilih secara ilahi. Setelah umat Israel dibebaskan dari Mesir, Allah memberikan perintah kepada Musa untuk mendirikan membangun Tabernakel, termasuk pemilihan terhadap para imam dan imam besar. Dan ide ini bukan merupakn konsep berpikir Musa. Ini murni merupakan ide ilahi. Jadi para imam dipanggil dan dipilih oleh Allah. Anda juga tidak dapat memungkiri panggilan Allah dalam hidup Anda. Anda dipanggil untuk menjadi imam-imam Allah yang akan menjadi berkat bagi bangsa ini.

Kedua, disucikan secara rohani. Dalam upacara pentahbisan imam kita melihat ada prosesi penyucian (Imamat 8:6). Pembasuhan ini hanya terjadi sekali, namun setelah itu mereka harus membersihkan tangan dan kaki mereka beberapa kali. Namun pembasuhan secara keseluruhan hanya terjadi sekali, yakni saat mereka ditahbiskan. Dan Kristus juga hanya sekali saja membasuh kita dan menjadikan kita kudus. Namun setiap hari kita harus berjalan di dalam kekudusan itu, dan apabila kita “terpeleset”, maka kita harus memohon Allah untuk membersihkan kita. 

Ketiga, diberi pakaian yang sepantasnya. Bila Anda membaca ayat-ayat hari ini, maka Anda akan mengerti bahwa Harun dan anak-anaknya diberi pakaian khusus yang sesuai dengan jabatan mereka. Paulus berkata di dalam Galatia 3:27, “Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.”. Jadi kita harus membuang semua atribut lama yang menempel dalam hidup kita. Segala kangkuhan, kesombongan, iri hati, keduniawian, dan lain-lainnya itu harus dibuang. Kita harus mengenakan Kristus. Mengenakan kasih-Nya, belas kasihan-Nya, kelemahlembutan-Nya, dsb.

Keempat, pengabdian penuh. Para imam mengabdi penuh dalam tugas-tugas yang Allah berikan. Disebutkan dalam bagian upacara itu, Musa membubuhkan darah pada cuping telinga kanan (simbol penyerahan pikiran kepada Allah), ibu jari tangan kanan (simbol kesetiaan dalam pekerjaannya), dan ibu jari kaki kanan (simbol penyerahan diri untuk berjalan di dalam kekudusan).

Renungan:
Anda tidak dapat memungkiri bahwa Anda adalah seorang imam. Allah tidak pernah menghentikan jabatan ini, seperti yang dikira banyak orang, sebab dalam gereja-Nya kita melihat jawaban Allah atas hal ini.

Anda adalah imam yang mempunyai kedudukan terpandang di hadapan Allah.

No comments:

Post a Comment