Wednesday, February 22, 2017

Jangan Menggugat Otoritas Allah!

Ayat Bacaan : Bilangan 16:1-50; Wahyu 12:4
“Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan” 
(Bilangan 16:1, 2).

Dosa mula-mula yang terjadi bukanlah ketidaktaatan seperti yang dilakukan oleh Adam dan Hawa, namun pemberontakan. Siapakah yang pertama kali melakukannya? Salah seorang pemimpin malaikat yang kita kenal dengan sebutan Lucifer (Yesaya 14:12-16). Dia membawahi 1/3 jumlah malaikat. Karena itu Alkitab berkata bahwa Lucifer membawa semua anak buahnya ini untuk melakukan pemberontakan terhadap Allah (Wahyu 12:4).

Dan kisah mengenai pemberontakan ini tidaklah berhenti sampai di situ. Pada zaman Musa, beberapa orang melakukan pemberontakan. Mereka adalah Korah, Datan, Abiram, dan On bin Pelet, beserta dengan 250 orang Israel. Mereka mencoba menggugat pemimpin sah yang Allah tentukan, yakni Musa. Mereka melanggar otoritas Allah. Dan kita tahu akhir hidup mereka: ditelan bumi (ayat 32), sedangkan 250 orang yang ikut mereka juga mengalami kematian: dibakar dengan api dari Tuhan (ayat 35).

Pemberontakan timbul karena adanya ketidakpuasan. Ingat, Korah dan teman-temannya tidak puas dengan kepemimpinan Musa. Mereka menganggap bahwa Musa dan Harun tidaklah lebih baik dari mereka. Pikiran seperti ini yang kerap hinggap pada anak-anak Tuhan. Rasa tidak puas yang dibuahi akan menghasilkan pemberontakan, dari skala yang terselubung sampai skala terang-terangan.

Kita tidak dapat menutup kenyataan bahwa di dalam gereja sendiri masih banyak terjadi pemberontakan. Bukan berarti mereka mengangkat senjata lalu melakukan peperangan. Bukan itu. Mereka hanya menghasut sebagai jemaat lain untuk menggugat pendeta mereka atau mereka menarik beberapa jemaat untuk mendirikan gereja lain. Praktek inilah yang saya katakan dengan pemberontakan. Apakah Allah pernah menyuruh Anda untuk mendirikan gereja baru ? Baik dan buruk seorang pemimpin tetaplah urapan Allah menyertainya. 

Renungan:
Allah menempatkan orang-orang yang diurapi-Nya untuk melakukan tugas-Nya. Kalau toh mereka menyelewengkan tugas itu, bukan Anda yang menjadi hakim, tetapi Allah sendiri yang akan mengurusi hamba-hamba-Nya. Hargailah wewenang dan otoritas dari Allah.

Gereja bertumbuh bila jemaat menghormati otoritas Allah.

No comments:

Post a Comment