Thursday, February 23, 2017

Sebagai Peringatan

Ayat Bacaan : Bilangan 17:1-13; 1 Tesalonika 5:18
“TUHAN berfirman kepada Musa: "Kembalikanlah tongkat Harun ke hadapan tabut hukum untuk disimpan menjadi tanda bagi orang-orang durhaka, sehingga engkau mengakhiri sungut-sungut mereka dan tidak Kudengar lagi, supaya mereka jangan mati” 
(Bilangan 17:10).

Tuhan lagi-lagi membuat mujizat, meskipun mujizat ini terjadi karena adanya pemberontakan di kalangan umat Allah. Setelah kasus pemberontakan Korah dan teman-temannya, Allah meneguhkan Harun sebagai imam besar yang bertugas menyelenggarakan ibadah dalam Kemah Suci tersebut. Apakah mujizat itu ? Tongkat Harun berbunga! Aneh bukan ? Di dunia ini tidak akan pernah ada tongkat yang berbunga ! Tetapi Allah membuat itu terjadi supaya umat Allah tahu siapa yang dipilih dan siapa yang ditetapkan.

Setelah tongkatnya berbunga Harun harus “kehilangan” tongkatnya sebab tongkat itu tidak dikembalikan lagi kepadanya, melainkan disimpan di dalam tabut perjanjian. Dalam Perjanjian Baru, penulis Ibrani menyebutkan ada tiga benda yang berada di dalam Tabut: buli-buli emas berisi Manna, tongkat Harun yang berbunga, dan loh-loh batu (Ibrani 9:4). 

Disebutkan bahwa tongkat itu disimpan bukan sebagai penghias tabut, dan Allah tidak pernah memerintahkan tongkat itu sebagai penghias tabut. Allah memberi perintah kepada Musa agar menyimpannya ke dalam tabut, supaya menjadi tanda bagi orang-orang durhaka. Suatu peringatan akan bahaya dari kedurhakaan dan pemberontakan.

Pemberontakan adalah usaha yang jelas-jelas melawan Allah. Anda mungkin akan terkejut kalau Joseph Stalin (pemimpin komunis Uni Sovyet) sebelumnya adalah seorang yang pernah mengenyam pendidikan di seminari! Dia berniat menjadi seorang pelayan Tuhan. Namun di kemudian hari dia berbelok seratus delapan puluh derajat dan ia menyangkali Allah. Nama “Stalin” sendiri yang berarti “baja” bukanlah nama aslinya. Dan nama ini cocok dengan kepalanya yang keras seperti baja, dan hatinya yang tidak mau bertobat. Sampai pada matinya pun tangannya mengepal ke atas, seolah-olah hendak melawan Allah. 

Semuanya diawali dengan sungutan. Apabila Anda mulai bersungut-sungut, awaslah sebab Anda berada di tepi jurang pemberontakan. Jangan lanjutkan sungutan Anda, sebaliknya bersyukurlah. Sungutan Anda tidak akan mengubah keadaan!

Renungan:
Jadilah umat yang senantiasa mengucap syukur. Sudah bosan rasanya Allah mendengar suara yang sumbang dari bibir anak-anak-Nya. Telinga-Nya sudah bising mendengarkan omelan anak-anak-Nya. Ayolah kita mengucap syukur dan berterima kasih selalu kepada Allah.

Jangan berbelok! Luruskan hatimu dan layanilah Tuhan.

No comments:

Post a Comment