Thursday, March 16, 2017

Bernazar dan Tepatilah

Ayat Bacaan : Bilangan 30:1-16; Yakobus 5:12
“Musa berkata kepada kepala-kepala suku Israel, demikian: "Inilah yang diperintahkan TUHAN. Apabila seorang laki-laki bernazar atau bersumpah kepada TUHAN,  sehingga ia mengikat dirinya kepada suatu janji, maka janganlah  ia melanggar perkataannya itu; haruslah ia berbuat tepat seperti yang diucapkannya”  
(Bilangan 30: 1,2).

Sebuah peluang emas akan hilang begitu saja jika seseorang ragu-ragu terhadap kesempatan baik yang ada di depan matanya. Seorang pelompat galah akan gagal melompati tiang tinggi jika ia ragu-ragu dengan galah yang digunakan untuk melompatinya. Suatu brigade akan hancur jika ia ragu-ragu mengambil suatu keputusan menyerang atau menunggu diserang oleh musuhnya. Keraguan-raguan adalah sikap yang amat merugikan bahkan untuk beberapa hal juga sangat  membahayakan. 

Lalu apa kaitannya keragu-raguan dengan nazar? Memang hal ini tidak berkaitan secara langsung, tetapi secara tidak langsung  tentu ada kaitannya. Hal ini berhubungan juga dengan pertanyaan, mengapa muncul nazar, dan Tuhan mengizinkannya? Nazar itu sebenarnya pengertian komitmen  atau berjanji kepada Tuhan. Ini muncul dan kemudian di atur di dalam Taurat sebab berkaitan dengan pengenalan umat kepada Allah yang masih dalam tahap pertumbuhan. Artinya umat belum mengenal dengan dekat pribadi Allah, apalagi dalam konteks bangsa Israel yang terkenal dengan tegar tengkuknya. Hanya orang-orang tertentu yaitu ditetapkan Tuhan sebagai nabinya yang mengenal suara Allah. Selain itu dalam masa Perjanjian Lama seseorang tidak bisa langsung bertemu Tuhan, melainkan harus melalui imam pengantara.

Nah dalam kondisi ini seringkali muncul sikap keragu-raguan bangsa Israel kepada kemahakuasaan Tuhan. Hal ini terbukti ketika mereka di padang gurun 40 tahun lamanya seringkali bangsa Israel meragukan kuasa Allah. Mereka mulai menggerutu, unjuk rasa kepada Musa dan melakukan penyembahan berhala.

Untuk itulah nazar kemudian diatur sedemikian rupa, dengan suatu maksud supaya umat tidak ragu-ragu lagi kepada Allah, dan sebaliknya umat harus membayar nazar, sebagai gambaran pengakuan mereka kepada kemahakuasaan Tuhan.

Tetapi sesungguhnya jika seseorang mengenal dengan benar Tuhan yang disembahnya maka tidaklah perlu dia bernazar. Apalagi Tuhan Yesus sudah memperdamaikan kita dengan jalan menebus kita dari dosa yang membinasakan, dan mengangkat kita sebagai milik kepunyaan-Nya. Milik-Nya adalah milik anak-nak-Nya karena kitalah ahli waris-Nya.
      
Renungan:
“Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman” (Yakobus 5:12).      

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, Ia menyertai kita dan siap untuk menolong kita.

No comments:

Post a Comment