Thursday, March 2, 2017

Memandang Ular Tembaga

Ayat Bacaan : Bilangan 21:4-10; Yohanes 3:14, 15
“Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup” 
(Bilangan 21:9).

Tidak selamanya ular selalu berkonotasi negatif. Memang ular biasanya identik dengan setan, sebab ia pertama kali menyamar sebagai ular di taman Eden. Tetapi kali ini kita melihat ada ular tembaga yang ditaruh di sebuah tiang, dan mereka yang memandangnya akan sembuh.

Kalau kita membaca sebelumnya, maka kita akan tahu mengapa harus ada ular tembaga yang ditaruh di tiang. Sebab bangsa Israel bersungut-sungut dan menyalahkan Allah dan Musa. Lalu Allah mengirimkan ular-ular tedung dan memagut mereka. Banyak orang Israel yang mati.

Dosa selalu membawa dampak buruk. Tidak ada dosa yang membawa kesenangan. Itu adalah falsafah kerajaan kegelapan. Yang benar, dosa membawa maut. Bangsa Israel “hanya” bersungut-sungut, tetapi itu mengundang celaka, sebab mereka bersungut-sungut menyalahkan Allah. Padahal kita tahu bahwa Allah tidak pernah bermaksud buruk terhadap mereka, malahan sebaliknya Allah ingin mereka dimerdekakan dan tinggal di tanah yang penuh dengan madu dan susu. Maksud baik Allah disalah mengerti oleh mereka. Ini adalah dosa. Apabila Anda juga bersungut-sungut dan menyalahkan Tuhan maka hal itu menunjukkan bahwa kita tidak ada ubahnya dengan bangsa Israel yang  tegar tengkuk. Yang pasti Allah tidak pernah merancangkan hal yang buruk kepada Anda. Ia merancangkan hari depan yang cemerlang kepada Anda (Yeremia 29:11).

Tetapi Tuhan mempunyai solusi buat kesalahan mereka: ular tembaga! Yohanes mengutip kisah ini dan melalui wahyu Allah. Ia melihat keterkaitannya dengan Kristus. Alkitab berkata, “Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:14, 15). Mengapa Anak Manusia diidentikkan dengan ular tembaga? Bukankah ular selalu berkonotasi negatif? Ingat bahwa Yesus dibuat menjadi berdosa karena kita, meskipun Ia sama sekali tidak ada cacat cela (2 Korintus 5:21). Ketika berada di salib Yesus memikul seluruh dosa manusia, karena itu Ia diibaratkan ular tembaga! Hanya melalui inilah keselamatan disampaikan kepada seluruh umat manusia.

Renungan:
Jangan bersungut-sungut lagi, supaya Anda tidak dipagut ular beracun. Bertobatlah dan pandanglah kepada Yesus supaya dosa-dosa Anda dihapuskan.

Semua ular mencelakakan, namun hanya ular tembaga memulihkan.

No comments:

Post a Comment