Friday, August 11, 2017

Suara Di Tengah Kebisingan

Ayat Bacaan : 1 Samuel 3:1-21; Matius 14:27
“Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: "Samuel! Samuel!" Dan Samuel menjawab: "Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar” (1 Samuel 3:10).


Pada saat telegrap masih menjadi pilihan utama untuk komunikasi jarak jauh, seorang pemuda mengajukan aplikasi untuk diterima sebagai operator kode Morse. Pada saat wawancara ia berada di sebuah ruangan yang penuh dengan suara-suara bising dari kegiatan kantor tersebut. Seorang resepsionis menyodorkan formulir untuk diisi dan mempersilakan mereka menunggu untuk diwawancarai. Ia bersama dengan ketujuh pelamar lainnya sedang menantikan wawancara itu.

Beberapa menit kemudian anak muda ini berdiri lalu masuk ke dalam ruangan tersebut. Ketujuh pelamar lainnya heran dan berpikir bahwa orang itu tidak tahu tata krama dan tidak mengerti etika melamar pekerjaan. Orang itu pasti didiskualifikasi, begitu pikir mereka.

Beberapa saat kemudian seorang pegawai mengantar pemuda itu keluar lalu berkata kepada ketujuh pelamar lainnya, “Tuan-tuan, terima kasih atas kedatangannya. Maaf, lowongan pekerjaan baru saja terisi.”

Ketujuh pelamar tersebut menggerutu dan protes, “Tunggu dulu. Kami tidak mengerti. Dia datang terakhir, sementara kami tidak mendapatkan kesempatan diwawancarai, tetapi orang itu mendapatkan pekerjaan. Tidak adil!”

Pegawai itu berkata, “Sementara Anda berada di sini, telegrap berbunyi dengan pesan Morse: ‘Bila Anda mengerti pesan ini, masuklah. Anda diterima.’ Tidak ada yang mengerti, kecuali anak muda ini.”

Saudara, begitulah dengan yang terjadi dengan kekristenan kita. Di dunia yang bising dan suara yang hirup pikuk ini, masihkah kita bisa mengenali suara Allah kita? Jangan beralasan bahwa Allah tidak berbicara lagi pada zaman kini. Ini hanya dihembuskan oleh mereka yang tidak peka dengan suara Allah. Sesungguhnya Allah berbicara kepada kita secara khusus kepada kita. Masalahnya apakah Anda mempunyai telinga yang peka untuk mendengarnya?

Renungan:
Tutuplah telinga Anda rapat-rapat terhadap gemuruhnya dunia yang menakutkan ini dan dengarkanlah Allah berfirman. Latihlah pancaindera rohani Anda untuk mendengar dan memahami suara Allah.


Bila hatimu teduh, meskipun di luar berisik, suara Allah masih terdengar keras.

No comments:

Post a Comment