Ayat Bacaan : 2 Tawarikh 8:1-18; Roma 12:1
“Lalu Salomo mempersembahkan korban-korban bakaran bagi TUHAN di atas mezbah TUHAN yang di dirikannya di depan balai Bait Suci, sesuai dengan apa yang menurut perintah .....”
(2 Tawarikh 8:12-13).
Sepintas kalau kita perhatikan, apa yang dilakukan Salomo dalam ibadah tergolong rumit. Ada korban yang harus dipersembahkan setiap hari, ada yang khusus untuk hari-hari sabat, untuk bulan-bulan baru, untuk hari-hari raya dan lain sebagainya. Tetapi Salomo mengerjakan semuanya itu dengan suka hati. Nats ini sesungguhnya ingin memberikan pelajaran kepada kita tentang pentingnya ketekunan dan kesetiaan dalam beribadah kepada Tuhan.
Kalau kita perhatikan dari ayat yang pertama maka kita akan melihat ketekunan Salomo, mulai dari mendirikan rumah Allah dan upaya untuk menjaga rumah Allah dan Kerajaan-Nya. Dari sini kita bisa mengambil makna bahwa hidup kekeristenan itu bukan saja hanya membangun ibadah tetapi juga menjaga supaya kehidupan ibadah itu senantiasa ada di dalam hidup kita, dan untuk itu dibutuhkan ketekunan dan kesetiaan dalam melakukannya.
Di dalam kata “ketekunan” itu mengandung unsur kemauan, yaitu adanya niat untuk beribadah, bukan karena paksaan atau menjadikan ibadah sebagai kebiasaan tetapi sudah menjadikan ibadah sebagai suatu kebutuhan, sama seperti orang bernafas setiap hari. Mengapa perlu bertekun? Sebab di dalam bertekun ada janji yang Tuhan sediakan, seperti yang tertulis di dalam Ibrani 10:36: “Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.” Pada akhirnya “ketekunan” inilah yang menjadi salah satu kunci kesuksesan orang Kristen baik di bumi maupun di sorga. Di bumi misalnya, jika kita bertekun maka kita akan hidup dalam berkat-Nya dan menikmati berkat-Nya, berikutnya kita juga beroleh tempat di sorga seperti yang ditegaskan dalam kitab Wahyu 14:12, 13: “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan:"Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.”
Renungan:
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati (Roma 12:1).
Ketekunan membawa mansia menuju kemuliaan.
No comments:
Post a Comment