Friday, April 14, 2017

Hati Tuhan Terpikat

Ayat Bacaa : Ulangan 10:12-22; 1 Yohanes 4:16
“.....tetapi hanya oleh nenek moyangmulah hati TUHAN terpikat  sehingga Ia mengasihi mereka, dan keturunan merekalah, yakni   kamu, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini.   Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar  tengkuk. Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang  bulu ataupun menerima suap” 
(Ulangan 10:15-17).

Seseorang kalau terpikat dengan lawan jenisnya seringkali mengkhayalkan orang yang diidamkannya bahkan sampai terbawa di dalam mimpi, sama seperti kisah Salomo yang sedang kasmaran kepada Sulamit. Wajah gadis yang didambakannya selalu terbayang, siang jadi kenangan, malam jadi impian, dan jatuh cintanya semakin mendalam. Saudara kisah Salomo adalah gambaran kasih Allah kepada umat-Nya, kepada milik kepunyaan-Nya, kepada orang-orang pilihan-Nya yaitu kita orang percaya. Hati Tuhan terpikat kepada buatan tangan-Nya, anugerah-Nya begitu hebat dan luar biasa, sehingga karena kasih-Nya Ia harus mati di atas kayu salib. Supaya kita tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal dari pada-Nya.

Namun seberapa banyak diantara kita yang memahami keterpikatan Allah kepada kita, dan seberapa banyak yang dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus (Efesus 3:18). Apakah kita menangggapi kasih-Nya atau sebaliknya kita mengabaikannya. Ia mau dekat dengan kita tetapi seringkali kita menjauhinya. Mungkin kita akan bertanya kapan hal itu kita lakukan ? Yaitu saat kita mulai meninggalkan jam-jam doa kita, tidak ada lagi saat teduh dan pembacaan firman,  dan ketika kita tidak bisa mengendalikan diri karena tidak mau bersunat hati. Sunat hati disini berbicara tentang pengendalian diri, penyangkalan diri dari nafsu dan keinginan duniawi yang bisa menjauhkan kita dari Tuhan. 

Allah kita adalah Allah yang dahsyat, Allah yang perkasa, Allah yang mulia yang memelihara kita dengan kekuatan tangan-Nya (1 Petrus 1:5). Sama seperti waktu Ia menyatakan penghukuman-Nya di dalam mengasihi umat-Nya pun Ia tidak memandang bulu. Orang di sekitar kita bisa pilih kasih, tetapi Allah tidak pernah pilih kasih, orang di sekitar kita bisa menghina tentang kekurangan kita, tetapi Allah tidak pernah melakukannya, orang di sekitar kita menolak keberadaan kita, tetapi Allah tidak pernah menolak kita.

Bukalah hatimu dan berilah dirimu kepada-Nya, sebab hati Allah terpikat kepada kita, tanggapi dan senangkan hati-Nya.

Renungan:
Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti  perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat..... (1 Yohanes 4:16, 1 Yohanes 5:3).      

Peliharalah pesonamu di hadapan Tuhan, sebab Ia sangat mengasihimu.

No comments:

Post a Comment