Friday, August 4, 2017

Kekuatan Kasih Karunia

Ayat Bacaan : Rut 1:1-22; Matius 1:1-5
“Keduanya mengambil perempuan Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut; dan mereka diam di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya” (Rut 1:4).
 

Hari ini kita merenungkan betapa hebatnya kasih karunia Allah kepada manusia. Sebenarnya manusia yang layak dihukum mati patut menerima ganjarannya, tetapi Allah yang kaya dengan rahmat mengampuninya, bahkan mendudukkannya di tempat yang terhormat. Rut adalah contoh seorang wanita yang mendapatkan kasih karunia Allah yang melimpah. Mengapa begitu?

Pertama yang harus kita pahami adalah Rut seorang Moab. Hukum Taurat dengan tegas menyatakan, “Seorang Amon atau seorang Moab janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang kesepuluhpun tidak boleh masuk jemaah TUHAN sampai selama-lamanya” (Ulangan 23:3). Jelas sekali orang-orang Moab tidak berkenan kepada Allah! Lebih parah lagi, Rut akhirnya mempunyai keturunan dari seorang Yahudi bernama Boas. Rut sedang mendobrak tradisi yang dipegang kuat di kalangan Yahudi. 

Tetapi anehnya nama Rut tercantum pada daftar nenek moyang yang menurunkan Mesias: “Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham…… Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai” (Matius 1:1, 5). Ini seolah-olah menyalahi tradisi dan hukum Taurat. Tetapi fakta tidak dapat memungkiri bahwa Rut mendapatkan kehormatan sebagai nenek moyang yang kelak menurunkan Kristus secara jasmani.

Kalau Anda meneliti para nenek moyang tersebut, tidak hanya Rut, sebagian lagi di antara mereka adalah orang-orang yang “tidak layak”. Misalnya Tamar yang kita ketahui adalah seorang yang melakukan incest dengan ayah mertuanya sendiri, lalu Rahab yang kita kenal juga sebagai seorang pelacur. Mengapa Allah mengizinkan mereka “mengotori” nenek moyang Kristus? Pertanyaanya kembali kepada kita: kalau Allah mengampuni mereka dan mencurahkan kasih karunia-Nya kepada mereka, siapakah manusia yang berani menggugat mereka? Allah kaya dengan rahmat. Orang bejat yang bertobat diampuni. Orang rusak yang mengotori kekudusan Allah dibersihkannya. Dan camkanlah bahwa bila kita ada sampai saat ini, itu juga karena kasih karunia Allah. Jadi marilah kita bermegah di dalam kasih karunia Allah.

Renungan:
Kasih karunia Allah menghancurkan kekuatan dosa. Kita menyaksikan bagaimana kasih karunia Allah tercurah kepada manusia yang bejat. Beritakanlah kasih karunia Allah ini kepada manusia-manusia di sekitar kita.


Yesus adalah kasih karunia Allah yang terbesar.

No comments:

Post a Comment