Ayat Bacaan :1 Samuel 19:1-24; 1 Timotius 4:12
“Saul mendengarkan perkataan Yonatan dan Saul bersumpah: "Demi TUHAN yang hidup, ia tidak akan dibunuh”
(1 Samuel 19:6).
Kita hidup pada era pelanggaran janji. Bangsa-bangsa mengadakan perjanjian tetapi di kemudian hari mereka melanggarnya. Suami istri membuat janji, lalu mereka melanggarnya. Mudah memang untuk melanggar janji yang sudah diucapkan.
Seorang sarjana Kristen yang brilian, C.S. Lewis, tahu arti sebuah janji. Dalam biografinya diceritakan bahwa dia harus mengalami penderitaan karena memegang janji yang telah diucapkannya. Ceritanya sebelum Perang Dunia I meletus, seorang temannya mengkhawatirkan istri dan anak perempuannya yang masih kecil bila ia tewas dalam peperangan tersebut. Lalu Lewis memberikan jaminan kepadanya bahwa dia akan menjaganya. Saat perang berkobar, temannya tewas. Karena sudah berjanji, maka Lewis harus menjaganya baik-baik. Ia sudah berusaha berbuat baik kepada istri temannya itu, namun dia adalah wanita yang kasar, sombong, tidak tahu berterima kasih, dan menyebalkan. Tetapi bagaimanapun juga Lewis memaafkannya dan itu tidaklah dijadikan alasan untuk melanggar janjinya.
Sebaliknya, Saul adalah contoh manusia yang mudah melanggar janjinya. Dia berjanji untuk tidak membunuh Daud, namun kenyataannya bertolak belakang. Dan tahukah Anda bahwa Daud adalah manusia yang paling diinginkan Saul untuk dibunuh?!
Gereja Tuhan hendaknya tidak berlaku seperti orang dunia yang biasa melanggar janji. Lebih baik Anda tidak berjanji daripada berjanji tapi tidak menepatinya. Janji itu mengandung tuntutan untuk dipenuhi. Dan seorang anak Tuhan yang menjunjung tinggi integritasnya wajib menepati apa yang diucapkannya.
Allah kita selalu menepati janji. Alkitab berkata, “Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya” (Mazmur 18:31). Tidak ada satupun kata yang dibiarkan gugur. Apabila kita adalah anak-anak Allah, maka kita wajib juga menjaga kata-kata kita. Kalau berjanji ya ditepati, jangan diingkari.
Renungan:
Jangan membiasakan diri Anda melanggar ucapan Anda sendiri. Allah mendengar setiap janji yang Anda ucapkan. Tunjukkan kepada Allah Anda bahwa Anda juga adalah manusia yang memegang janji.
Jangan berjanji bila tak sanggup menepatinya.
No comments:
Post a Comment