Ayat Bacaan : 1 Samuel 20:1-43; Yohanes 15:15
“Dan Yonatan menyuruh Daud sekali lagi bersumpah demi kasihnya kepadanya, sebab ia mengasihi Daud seperti dirinya sendiri”
(1 Samuel 20:17).
Jackie Robinson adalah pemain liga bisbol pertama yang berkulit gelap di Amerika Serikat. Karena melawan tradisi di mana biasanya para pemain bisbol biasanya berkulit putih, maka dia sering mendapatkan olokan dari para penonton. Suatu saat dia bermain di stadion kampung halamannya di Brooklyn dan dia melakukan kesalahan fatal di sana. Penonton menertawainya. Dia berdiri di base kedua, terhina, sementara para penonton menyorakinya. Lalu seorang teman timnya, Pee Wee Reese, mendatanginya berdiri dekat dengannya dan merangkulnya. Dia berdiri bersama Robinson sambil tetap merangkulnya menghadap kepada para penonton. Lambat laun suara cemoohan itu berhenti. Robinson di kemudian hari berkata bahwa rangkulan itu menyelamatkan karirnya.
Apa arti sebuah persahabatan? Penulis Amsal berkata, “Kekayaan menambah banyak sahabat, tetapi orang miskin ditinggalkan sahabatnya” (Amsal 19:4). Tak dapat dipungkiri lagi bahwa kekayaan menambah teman. Tetapi pertanyaannya: teman model apakah mereka? Itu adalah hal yang wajar. Kalau Anda sedang berada di puncak, pastilah teman tidak perlu dicari sebab mereka akan datang dengan sendirinya. Tetapi kalau Anda sedang berada di bawah dan sedang ditimpa malapetaka sehingga harta Anda ludes, maka bersamaan dengan ludesnya harta Anda, ludes pula teman-teman Anda. Dari sinilah Anda dapat menilai kualitas teman-teman Anda.
Daud dan Yonatan adalah contoh kisah persahabatan yang sejati. Meskipun Yonatan tahu bahwa ayahnya begitu membencinya, namun dia sangat mengasihi Daud, bahkan seperti mengasihi dirinya sendiri. Yonatan sendiri sebenarnya menempatkan dirinya pada risiko yang tinggi. Dan kita tahu dalam cerita ini Saul begitu marah kepada Yonatan. Namun Yonatan telah memberikan arti sebuah persahabatan sejati.
Mungkin kita sulit menemukan sahabat sejati di tengah dunia yang materialistis di mana semuanya dinilai dengan uang. Sahabat sejati kita adalah Yesus (Yohanes 15:15). Saat kita tidak berdaya, Dia datang menghibur kita. Saat semuanya mencemooh kita, Dia datang mengangkat kita. Ya, Yesus saja Sahabat sejati kita.
Renungan:
Mungkin kita pernah dikhianati oleh sahabat kita, janganlah kecil hati sebab Yesus datang sebagai Sahabat kita. Percayalah bahwa hanya Yesus Sahabat sejati kita.
Ketika dunia meninggalkanmu, namun ada seorang di sampingmu, itulah sahabat sejatimu.
No comments:
Post a Comment