Monday, November 20, 2017

Kenangan Yang Menjadi Bumerang

Ayat Bacaan :1 Raja-Raja 16:21-34; Markus 10:9
“Pada waktu itu bangsa Israel terbagi dua. Sebagian dari bangsa itu mengikuti Tibni bin Ginat, dan bermaksud mengangkat dia menjadi raja, dan sebagian lagi mengikuti Omri”
(1 Raja-Raja 16:21)


Kali ini berita yang terjadi di wilayah daratan Inggris. Ini berkaitan dengan meningkatnya angka perceraian di Inggris, dan salah satu pemicu yang dicurigai adalah internet. Menurut Badan Statistik Nasional Inggris, kehadiran situs yang memberikan layanan reuni teman dekat di masa yang lalu ternyata ikut andil di dalam menaikkan angka perceraian di Inggris.

Salah satu situs tersebut adalah Friends Reunited. Mungkin maksud situs ini baik: mempertemukan kembali orang-orang Inggris dengan teman-teman lamanya, bahkan mantan pacarnya. Persoalannya, pertemuan itu menjadi kenangan manis yang akhirnya dimanfaatkan untuk melanjutkan kembali hubungan tersebut! Dan ini menjadi bumerang bagi perkawinan mereka. Akhirnya tidak terelakkan lagi, mereka bercerai.

Tidak berbeda jauh dengan nasib pasangan orang Indonesia. Gara-gara pulsa telepon yang semakin murah dan kartu telepon bisa didapatkan dengan harga murah pula bahkan gratis, maka komunikasi menjadi begitu mudah. Bisakah kita berkata bahwa komunikasi ikut andil di dalam memudahkan seorang suami atau istri untuk berhubungan dengan mantannya? Bisa jadi ya…!

Yang pasti angka perceraian tidak pernah turun. Dan siapakah yang paling dirugikan dalam hal ini? Mereka yang bercerai dan anak-anak mereka!

Bangsa Israel pada pembacaan ayat hari ini disebutkan terpecah menjadi dua: yang satu ikut Tibni bin Ginat dan satunya lagi ikut Omri. Dalam hal ini untuk menunjukkan dan memahami betapa sakitnya sebuah perceraian. Coba bayangkan, anak-anak yang seharusnya bisa tersenyum melihat kerukunan orang tuanya, namun gara-gara perceraian mereka harus dipisahkan. Misalnya yang sulung ikut ayahnya dan yang bungsu ikut ibunya. Ini pasti menyakitkan. Ini seperti malapetaka besar. Melalui renungan ini kami mengajak Anda untuk jangan pernah memikirkan perceraian. Di samping perceraian itu dosa, tetapi juga membawa korban banyak. Di dalam Yesus selalu ada penyelesaian. Apakah persoalan Anda lebih besar dari Lazarus yang mati? Ataukah persoalan Anda lebih besar dari badai di Galilea? Allah yang tidak menghendaki perceraian pasti akan menolong Anda.

Renungan:
Perceraian adalah pilihan terburuk. Tidak ada yang menang dalam sebuah perceraian. Dan yang pasti Allah akan menolong Anda menyelesaikan segala permasalahan Anda.


Pelaku perceraian sama-sama menderita kekalahan.

No comments:

Post a Comment