Tuesday, January 30, 2018

Terpikat Akan Kasih Allah

Ayat Bacaan : 1 Tawarikh 23; Wahyu 5:13
“Selanjutnya mereka bertugas menyanyikan syukur kepada dan puji-pujian bagi Tuhan setiap pagi, demikian juga pada waktu petang”
(1 Tawarikh 23:30).


Berbicara tentang Lewi tentunya kita tidak bisa abaikan tugas mereka sebagai suku yang menempati tugas dan panggilan secara khusus. Mereka adalah satu-satunya suku yang tidak mendapatkan pusaka sebab pusaka mereka adalah Allah sendiri. 

Dan tugas yang penting yang diembannya adalah pemuji Allah. Dikatakan bahwa setiap hari harus ada pujian, yaitu waktu pagi dan petang, bukan ditujukan kepada manusia, tetapi kepada Allah.

Jadi kita lihat sendiri betapa pentingnya pujian kepada Allah. Sebab salah satu bukti bahwa kita mengakui Allah kita adalah melalui pujian. Sebab sejak awal sebelum terbentuknya dunia ini, Allah sudah dipuji-puji. Jadi bisa kita bayangkan betapa ramainya surga dengan pujian yang dinaikkan oleh umat-Nya dan para makhluk surgawi tersebut.

Manusia biasanya berdecak kagum karena sesuatu yang menarik. Misalnya kita melihat bunga yang cantik dengan warna yang menawan, maka tanpa sadar kadang kita berkata, “Oh cantiknya dikau.” Begitu juga saat berada di sebuah danau yang indah dengan air yang jernih, maka kita juga bergumam, “Betapa indahnya dikau.”

Sesuatu yang cantik dan indah akan menarik keluar pujian dari hati kita. 

Oh kalau saja hati kita terpikat dengan keindahan kasih Allah kita, maka hati kita juga akan melimpah dengan pujian. Mengapa kita memuji Tuhan seringkali dengan terpaksa? Sebab hati kita belum terpikat dengan keindahan kasih Allah kita. Perlu adanya restorasi di dalam hati kita supaya kita paham akan keindahan kasih Allah kita.

Jadikan pujian sebagai suatu gaya hidup dan kebiasaan dalam hidup kita. Allah kita tidak akan menyuruh malaikat-Nya untuk mengalungi kita dengan clurit bila kita tidak memuji Allah. Itu gaya premanisme yang biasanya dipakai oleh iblis dan anteknya. Tetapi Allah mau umat-Nya memuji Allah dengan segenap dan kerelaan hati. Dan itu harus dilakukan setiap saat dan setiap hari.


Renungan:
Dunia sarat dengan keluhan dan omelan. Tidak demikian halnya dengan umat Allah. Kita diajarkan untuk selalu memuji Allah, tidak sewaktu-waktu tetapi setiap saat. Kita adalah umat pemuji yang memuliakan Allah setiap hari dan setiap saat.


Bila kita terpikat oleh kasih Allah, maka upaya dunia memikat kita akan menjadi sia-sia.

No comments:

Post a Comment