Ayat Bacaan : 2 Tawarikh 25; Wahyu 3:16
“Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, hanya tidak dengan segenap hati”
(2 Tawarikh 25:1).
Bila kita mandi di daerah dingin memang lebih asyik kalau pakai air hangat. Meskipun bisa jadi istri menjerit-jerit manakalah kita menenteng ketel, sebab pikirnya, elpiji cepat habis, tapi kita tidak peduli. Meskipun tidak di bathtub yang mewah, mengguyur badan pakai air hangat tidak mengurangi kenikmatan. Kita pasti setuju bahwa kita cinta air hangat.
Tetapi pengertian “hangat” menurut alkitab dapat mengakibatkan maut. Memang ada orang yang mandi pakai air hangat bisa meninggal dunia, gitu? Bukan itu maksudnya. Tetapi kerohanian yang hangat atau suam-suam kuku akan menimbulkan masalah besar. Alkitab berkata, “Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku” (Wahyu 3:16).
Ada seseorang yang mempunyai kebiasaan ketika berada di sepanjang jalanan yang padat ia mengendarai mobilnya tidak terlalu ke kanan dan tidak terlalu ke kiri. Dengan maksud mempermudah menyerobot di tempat-tempat kosong. Cara ini memang efektif, tetapi bisa membahayakan dirinya dan orang lain juga. Omelan istrinya masih belum membuatnya berubah dalam mengendarai mobil. Sampai suatu saat datanglah dampratan orang lain yang akhirnya menyadarkannya, bahwa betapa bahayanya mengemudi seperti itu.
Kalau kita tidak tegas keberadaan posisi kita, maka kita berada pada jalur yang mencelakakan. Itu tandanya tidak dingin dan tidak panas alias suam-suam kuku. Allah tidak suka kepada orang yang tidak tegas mau mengiring Dia. Tentu kita paham sekali bagaimana banyak orang Kristen yang tidak tegas dalam memposisikan dirinya sebagai anak Tuhan. Mereka seperti berada di jalur yang “tanggung”. Mereka berpikir bahwa dengan demikian ia akan dapat memperoleh keuntungan. Jadi jangan heran bila ada orang Kristen yang masih suka keluyuran di club malam sementara keesokan harinya harus berpakaian rapi untuk melayani sebagai diaken di gereja.
Prinsip itu pula yang dianut oleh Amazia. Ia hampir saja menjadi raja yang sempurna, namun sayang Alkitab berkata bahwa dia tidak dengan segenap hati mengiring Tuhan.
Renungan:
Menjadi murid Kristus berarti harus berani bertindak radikal. Artinya dengan tegas kita tahu di mana posisi kita berada. Dan kita menjadi orang yang menyala bagi Allah.
Hanya orang Kristen yang “panas” yang akan memberkati dunia ini.
No comments:
Post a Comment