Friday, February 12, 2016

Bumi Telah Rusak

Ayat bacaan :  2 Petrus 3:5-7; Yesaya 9:12 “Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik” (2 Petrus 3:7).

Nuh adalah contoh seorang pengkhotbah yang spesial berbicara mengenai penghakiman. Tanpa bosan ia menyuarakan amarah Allah dan penghakiman. Sebab Nuh tahu dengan pasti bahwa penghakiman Allah tidak dapat dihindari. Alasan Allah disebutkan: “Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan  kekerasan. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi” (Kejadian 6:11, 12).

Bumi yang rusak! Itulah penyebab Allah menenggelamkan bumi dengan air bah. Lalu bagaimana dengan bumi saat ini?

Mari kita membuka mata dan menyadari bahwa keadaan bumi saat ini tidak lebih baik atau bahkan lebih rusak dari keadaan bumi pada zaman Nuh. Perbuatan maksiat di mana-mana dilegalkan. Meskipun hukum melarang, secara teori, tetapi fakta berbicara bahwa manusia membiarkannya bahkan terlibat di dalam perkara-perkara yang memalukan. Dan yang paling parah adalah perkara-perkara memalukan terlihat di dalam gereja Tuhan. Ini seperti terulangnya kembali peristiwa bangsa Israel yang menginjak-injak hukum Allah. Saya percaya akan hajaran dan didikan Allah terhadap anak-anak-Nya yang ‘nakal’. Tetapi masalahnya manusia tersebut tetap saja tidak mau bertobat. Seperti Alkitab katakan, “Tetapi bangsa itu tidak kembali kepada Dia yang menghajarnya, dan mereka tidak mencari TUHAN semesta alam” (Yesaya 9:12).

Betapa celakanya orang Kristen yang berusaha menggabungkan dosa dan kasih karunia sebagai formula ampuh untuk masuk ke dalam surga. Jadi prinsipnya begini: tetap tinggal dalam kesenangan dosa, tetapi juga pergi ke gereja dengan harapan tetap masuk surga. Bagaimana mungkin hal ini dapat terjadi? Apakah Allah dapat memberikan toleransi seperti itu? Sedangkan kepada bangsa Israel saja Ia bertindak tegas dan mencerai-beraikan mereka ke seluruh dunia?

Kita tidak bisa membiarkan setitik dosa hinggap di hati orang percaya. Khotbah tanpa keberanian memberitakan penghakiman Allah hanya akan menjerumuskan orang percaya. Jadi marilah kita menaruh perhatian terhadap kasih Allah dan tidak mengabaikan murka-Nya.

Renungan: Orang fasik pasti akan menghadapi penghakiman Allah. Tetapi yang patut disayangkan bila diantara deretan orang-orang fasik itu terdapat anak-anak Tuhan yang tidak pernah menghasilkan buah pertobatannyaKehancuran bumi bukan disebabkan oleh bom, tetapi dosa.

No comments:

Post a Comment