Ayat Bacaan : 2 Petrus 3:1-2; Mazmur 84:11 “…..Di dalam kedua surat itu aku berusaha menghidupkan pengertian yang murni oleh peringatan-peringatan, supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu” (2 Petrus 3:1, 2).
Pemazmur pernah menyampaikan, “berbahagialah….orang yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan dan yang merenungkannya siang dan malam…” (Mazmur 1:1,2). Demikian juga Allah pernah berfirman kepada Yosua, “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung” (Yosua 1:8).
Bahkan dalam ayat yang kita baca sekarang pun, Rasul Petrus dengan hikmat Tuhan juga menekankan hal yang sama, yaitu kepada orang percaya supaya menghidupkan pengertian yang murni tentang pemahaman yang benar tentang firman Allah dalam hubungannya dengan tanda-tanda akhir zaman, supaya kita semakin tajam dan mengerti kebenaran itu untuk selanjutnya hidup di dalam firman Tuhan.
Sebab pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya (2 Petrus 3:3). Dan saat ini kita sedang tinggal di antara mereka, yaitu orang-orang yang mementingkan dirinya sendiri, cinta uang dan menjadi hamba uang.
Karenannya setiap hari kita perlu mempertajam pendengaran kita dengan firman Tuhan (Yesaya 50:4), supaya kita tidak terimbas dan terkena radiasi nafsu jahat. Sebab hari-hari ini sedang terjadi gaya tarik menarik antara dua kutub, yaitu hidup menurut firman ataukah hidup menurut hawa nafsu?
Sudah dapat dipastikan orang yang merenungkan firman Tuhan siang malam dan melakukannya pasti hidup menuruti firman Allah. Sudah dapat dipastikan jikalau seseorang tidak pernah merenungkan firman Tuhan pasti kecondongan hatinya lebih banyak hidup untuk menuruti hawa nafsunya.
Waktunya sudah singkat, bukan waktunya lagi untuk menunda-nunda merenungkan firman, bukan waktunya lagi untuk tidak mengerjakan firman-Nya. Sekaranglah waktunya, dan pada hari engkau mendengar jangan keraskan hatimu (Ibrani 4:7). Sebab Tuhan Yesus segera datang untuk kedua kalinya.
Renungan: Sejauh manakah persiapan kita menyongsong kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua kalinya? Atau, hari-hari ini kita sedang disibukkan dengan urusan kita sendiri dan melupakan waktu bersama Tuhan sumber segala berkat, atau bahkan dengan sengaja kita tidak memberi waktu khusus untuk Tuhan (bnd. Mazmur 84:11). Lebih baik satu hari bersama Tuhan dari pada seribu hari di tempat lain.
No comments:
Post a Comment