Thursday, May 12, 2016

Tanda Kepemilikan Allah

Ayat Bacaan : Wahyu 9:1-6; Yeremia 22:24 “Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya” (Wahyu 9:4).

Saya yakin bahwa meterai merupakan tanda kepemilikan. Dan ungkapan adanya manusia yang memakai meterai Allah, itu menunjukkan bahwa mereka menjadi milik Allah. Dalam Perjanjian Baru beberapa referensi ditemukan mengenai tanda kepemilikan ini. Seperti ayat berikut ini, “Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita” (Efesus 1:21, 22). Setiap orang yang tinggal dalam kasih karunia Allah dan mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, maka orang itu menerima meterai dari Allah.

Dalam cerita mengenai ‘anak yang terhilang’ (Lukas 5:11-32), dikatakan di situ tentang cincin yang dikenakannya kembali kepada anak yang bungsu tersebut (ayat 22). Mengapa si ayah mengenakan cincin itu? Itulah tanda kepemilikan! Sebab saat anak bungsu itu meninggalkan rumahnya dan hidup dalam perantauan serta berfoya-foya (simbol dari kejatuhan di dalam dosa), maka cincin itu juga hilang. Bisa saja cincin tersebut dijual selama masa-masa sulitnya dalam perantauan tersebut. Bersama dengan hilangnya cincin itu, maka hilang pula tanda kepemilikan dari ayahnya.

Saudara, banyak orang Kristen saat ini berada dalam perantauan dan hidup berfoya-foya. Mereka dulunya tinggal dalam lingkungan keluarga Allah. Dulunya mereka hidup dalam persekutuan yang intim dengan ayahnya. Tetapi karena iming-iming dunia ini lalu mereka mencoba kenikmatan di dunia luar. Akhirnya banyak orang Kristen kehilangan cincin meterai tersebut. Jadi apakah keselamatan itu bisa hilang? Dengan yakin saya berkata: “Bisa!” Sebab mereka yang meninggalkan rumah Bapa berarti mereka menyalibkan Anak Manusia kedua kali (Ibrani 6:6). Tetapi ada pengharapan dan rekonsiliasi, bila si orang yang terhilang itu kembali ke pangkuan Bapa. Dan lihatlah, Bapa tidak pernah menolak mereka yang mau kembali kepada-Nya, bahkan Bapa senantiasa menanti anak yang terhilang itu mengetuk pintu rumah sambil membawa kata-kata penyesalan.

Renungan: Sebagai orang percaya, pastikan bahwa dalam diri Anda ada tanda-tanda kepemilikan dari Allah. Jagalah dan jangan terpancing oleh kemewahan dunia ini yang menggoda Anda untuk menikmatinya.

Dunia menawarkan kenikmatan yang menuju kebinasaan, tetapi Yesus menawarkan penderitaan yang membawa pada kemuliaan.

No comments:

Post a Comment